eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Siapa pun yang terpilih memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, sejatinya merupakan kemenangan seluruh bangsa Indonesia. Pesta demokrasi jangan sampai memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
Meski tidak dipungkiri, harus dilakukan evaluasi guna perbaikan pemilu kedepan. Pasca pemilu, menandakan akhir dari kontestasi demokrasi yang harus disikapi secara arif dan bijaksana oleh semua pihak, apapun hasilnya. “Jangan sampai karena Pilpres maupun Pileg, persaudaraan, kerukunan, persatuan dan ukhuwah kita menjadi retak,” tegas Pangdam XII/Tanjungpura dalam sambutan yang dibacakan Kasdam XII/ Tanjungpura, Brigadir Jenderal TNI Alfred Denny D Tuejeh ketika menghadiri kegiatan Silaturhami Kebangsaan Dalam Merajut Kebhinekaan di Bumi Khatulistiwa, Jumat pagi (26/4) di Balai Kemitraan Mapolda Kalbar.
Dia mengungkapkan, menjaga kerukunan antar masyarakat merupakan tugas bersama, baik tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh politik, tokoh adat agar Kalbar tetap sejuk, aman dan damai serta tidak ada konflik sekecil apapun. Sehingga pembangunan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar, sesuai program dan terus dapat ditingkatkan.
Pangdam turut menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh komponen masyatakat, yang telah menjaga keharmonisan di Kalbar. “Terima kasih kepada seluruh komponen masyarakat Kalbar yang selama ini telah menjaga keharmonisan, sehingga Provinsi Kalimantan Barat dalam keadaan aman dan damai,” tuturnya.
Pangdam berharap, tidak ada lagi permasalahan dan pernyataan bernuansa provokatif pasca kontestasi politik ini. Serta mengajak seluruh masyarakat tetap tenang menunggu hasil resmi perhitungan suara Pemilu dari KPU. “Semoga keharmonisan yang sudah kita jalin selama ini, dapat kita pertahankan dalam rangka membangun Provinsi Kalbar dengan dilandasi Pancasila dan UUD 1945,” harapnya.
Sementara itu, Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono mengajak seluruh komponen masyarakat menjadikan kegiatan tersebut sebagai momentum untuk menguatkan kebersamaan dengan bergandengan tangan menyatukan langkah untuk memajukan Kalbar. “Kegiatan ini kita laksanakan untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada kita semua karena dalam penyelenggaran pemilu presiden dan legislatif tanggal 17 April lalu yang berjalan aman dan lancar,” katanya
Didi mengungkapan, keberhasilan dalam menyelenggarakan pemilu serentak 2019 lalu, mendapatkan apresiasi dari seluruh stake holder terkait baik ditingkat kabupaten/kota, dan provinsi.
Pencapaian itu, kata Didi, akan menjadi modal bagi semua masyarakat. “Tentunya ini menjadi modal bagi kita semua, khususnya warga kalbar. Dimana kita dapat melaksanakan hak-hak demokrasi kita secara aman dan lancar, “ungkapnya.
Saat ini, tahapan pemilu masih berlangsung dengan perhitungan di tingkat PPK. Hasil Quick Count Pemilu 2019 dan hasil tahapan input Real Count KPU sudah dapat dilihat dan ada di berbagai media massa. Namun, KPU sebagai lembaga independen yang akan secara resmi mengumumkan siapa yang terpilih dalam kontestasi Pemilu 2019. “KPU sebagai lembaga independen dalam menyelenggarakan pemilu harus tetap dikawal. Sehingga bisa menyelenggarakan pemilu dengan aman dan lancar dan siapa pun yang terpilih nantinya harus didukung dengan baik,” tuturnya.
Sambil menunggu perhitungan di tingkat KPU, Didi mengajak seluruh lapisan masyatakat untuk terus menggelorakan, menggaungkan, dan mendengungkan, keamanan. “Ini yang merupakan kebutuhan dasar kita bersama. Sehingga dengan menciptakan rasa aman di sekitar kita ini. Semua aktivitas, semua agenda baik secara perorangan sampai dengan agenda kita semua bersama di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan, desa semua dapat terlaksana,” paparnya.
Didi menyoroti perkembangan informasi di media sosial. Menurutnya, akhir-akhir ini setelah pasca pencoblosan justru semakin masif mengarah kepada ujaran kebencian dan bentuk-bentuk intoleransi serta informasi palsu (hoaks) menjadi trending topic yang marak menghiasi warganet.
Semua pihak untuk selalu mawas dalam hal menjaga kamtibmas, dan menangkal hoaks agar tidak mengganggu stabilitas keamanan, sehingga mari semuanya untuk mengawal stabilitas keamanan yang saat ini sudah sangat baik. “Kewajiban kita, saat ini yakni untuk menginformasikan yang benar sesuai dengan empat pilar tadi. Insya Allah, keamanan sebagai kebutuhan dasar dan semua agenda dapat berlangsung dengan aman, mari kita jaga stabilitas kita dengan menolak isu-isu yang dapat mengganggu stabilitas tersebut. Mari kita bergandengan tangan dan satukan langkah demi kemajuan Kalbar,” ungkapnya.
Didi mengapresiasinya masyarakat Kalbar yang telah berpartisipasi menciptakan suasana kamtibmas yang berjalan aman. Tak hanya itu, Didi pun mengungkapkan, partisipasi masyarakat Kalbar meningkat dibanding tahun sebelumnya. “Jika dibandingkan Pemilu 2014, partisipasi masyarakat kabar, meningkat sangat signifikan di tahun 2019, diatas rata-rata, yakni 81.76 persen yang memberikan suara di TPS. Itu sangat tinggi sekali,” ucapnya.
Pencapaian itu, kata Didi, telah mengindikasikan bahwa masyarakat Kalbar sangat dewasa dalam berdemokrasi. Bahkan masyatakat yang dari luar kota juga pulang demi untuk menyalurkan hak suaranya.
Dia berujar, dalam sistem demokrasi perbedaan pilihan merupakan sesuatu hal yang wajar, karena itu merupakan hak demokrasi setiap warga negara. Namun yang penting kata Didi adalah partisipasinya sangat tinggi sekali.
Pada Kesempatan yang sama, Gubernur Kalbar, Sutarmidji juga menyampaikan apresiasi atas sinergitas TNI-Polri, KPU dan Bawaslu yang telah mengawal, mengamankan dan melaksanakan pesta demokrasi Pemilu 2019 di Kalbar dan Indonesia umumnya berjalan dengan aman dan lancar. “Biarkan proses ini berjalan terus, sesuai mekanisme yang ada. Kalau misalnya hasil pemilu ada keberatan dan sebagainya silakan melalui jalur yang sudah ditetapkan,” pintanya.
Pada akhir acara Kapolda, Kasdam XII/Tanjungpura bersama Forkopimda dan para tokoh Kalimantan Barat menyampaikan pernyataan sikap untuk mengajak semua pihak menjaga rasa aman dan damai, dengan menjauhi segala bentuk provokasi dan ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah persatuan dan persaudaraan. Pernyataan tersebut ditandai dengan penandatanganan deklarasi bersama.
Laporan: Andi Ridwansyah
Editor: Yuni Kurniyanto