eQuator.co.id – Pontianak-RK. Guna mengejar target pertumbuhan ekonomi makro sekitar 6,5 persen tahun 2016, Kota Pontianak membutuhkan nilai investasi sebesar Rp4,4 triliun.
“Kita pernah mencapai 7,3 persen di tahun 2013, kemudian turun tahun berikutnya 5,92 persen. Kita yakin pada 2016 ini kita bisa tumbuh 6,5 persen,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Pontianak, Rudi Enggano, belum lama ini.
Dari total Rp4,4 triliun tersebut investasi yang ditanamkan pemerintah sekitar Rp500 miliar. Sementara sisanya sekitar Rp3,8 triliun berasal dari swasta dan masyarakat. Untuk mengajar nilai investasi Rp3,8 triliun, Kota Pontianak telah mempunyai strategi khusus, diantaranya mempermudah dan mempercepat waktu pelayanan.
“Bagaimana kita bisa menyediakan pelayanan sarana dan prasarana infrastruktur seperti jalan, air bersih dan lainnya yang dibutuhkan oleh investasi, bagaimana menjaga iklim keamanan dan kenyamaan berinvestasi di Kota Pontianak. Memberikan kepastian pelayanan perizinan kecepatan pelayanan dan ketepatan,” terang Rudi.
Terkait dengan kemudahan, kata Rudi, pada 2012 Kota Pontianak memiliki 99 izin terkait investasi. Namun saat ini hanya tinggal 16 izin saja. Dari 16 tersebut, hanya 4 izin yang membayar retribusi, yakni HO, IMB, izin angkutan umum dan perikanan. Selebihnya gratis.
“Terkait kecepatan, bagaimana IMB misalnya yang dulu ngurusnya berbulan-bulan, sekarang kita 4 hari saja, asal syarat-syaratnya lengkap. IMB untuk perumahan dengan syarat lengkap 1 hari selesai, IMB dalam Gang 1 hari selesai, HO, TDP, Siup 1 hari bisa selesai,” jelasnya.
Kembali soal target, Rudi sangat optimis, jika hal-hal di atas mampu dilaksanakan secara baik maka investasi di Kota Pontianak akan terus tumbuh.
“Rp3,8 triliun bisa direalisakan, target pertumbuhan 6,5 persen akan bisa kita capai,” demikian Rudi. (fik)