eQuator.co.id – Bengkayang-RK. Kapolres Bengkayang AKBP Permadi Syahids Putra memimpin apel gelar pasukan Operasi Mantap Praja Kapuas 2018 di halaman Mapolres Bengkayang, Jumat (5/1) pagi. Sama dengan wilayah lainnya, amanat yang dibacakan merupakan Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono.
Yang pada intinya apel ini untuk mengecek kesiapan seluruh personel pengamanan, berikut sarana dan prasarana pendukungnya. Serta keterpaduan unsur lintas sektoral dalam pengamanan guna mensukseskan pesta demokrasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar; Walikota dan Wakil Walikota; Bupati dan Wakil Bupati.
“Intinya Polri yang promoter siap mengamankan Pilkada serentak tahun 2018,” tegas Permadi.
Apel gelar pasukan ini dihadiri Wakil Bupati Agustinus Naon, Ketua DPRD Martinus Kajot, Wakil Ketua PN, Kejari Hilman Azazi, Perwakilan Dandim 1202/ Singkawang Mayor Inf Amri Marpaung, Perwakilan Lanud Harry Hadisoemantri, Kasat Pol PP Fabianus Oel, Ketua KPU Martinus Khiu, seluruh Kabag, Kasat dan Kapolsek se Kabupaten Bengkayang.
Dalam amanat yang dibacakan, isu-isu yang mengemuka dalam setiap peristiwa yang terjadi di beberapa daerah masih bersumber dari isu primordial. Seperti isu SARA yang sangat mengancam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Mari dinamika politik dan keamanan global, regional serta nasional sama-sama dapat kita antisipasi dan cekal untuk tidak terjadi,” ajaknya.
Semangat untuk senantiasa bersinergi dan harmonis dalam menciptakam dan memelihara kamtibmas, kata Permadi, harus tetap terjaga. “Karena hanya dengan itulah kita bisa dengan tenang bersama-sama membangun Provinsi Kalbar untuk lebih maju dan tidak kalah dengan daerah lainnya,” ujarnya.
Seiring dengan kemajuan peradaban dunia, demokrasi telah menjadi paham yang paling banyak dianut oleh Negara-negara.
Di luar itu beberapa negara menerapkan sistem monarki dan komunis. Sedangkan bagi bangsa Indonesia demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem yang tidak bisa digugat lagi dan sebagai wujud kehidupan berdemokrasi.
“Sebagai pesta yang sarat dengan berbagai dinamikanya, Pilkada memerlukan jaminan stabilitas kamtibmas agar setiap tahapan Pilkada dapat berjalan dengan tertib dan aman,” ucapnya.
Dengan suksesnya Pilkada, lanjut Permadi, artinya semua telah berkontribusi untuk membangun pondasi yang kokoh untuk melanjutkan pembangunan demi kesejahteraan bersama.
Pada konteks inilah peranan TNI-Polri dan seluruh stakeholders Operasi Mantap Praja 2018 sangat besar dalam mengawal dan mengamankan seluruh proses Pilkada.
“Maka dengan adanya beberapa potensi gangguan selama Pilkada ke depan harus kita semua ketahui dan sama-sama harus dicegah dan tangkal,” ajaknya.
Gangguan itu seperti, praktik kecurangan pemilihan yang dapat dilakukan oleh siapa saja, baik penyelenggara, pemilih serta pihak lain yang dapat memicu penolakan dan protes dari pihak lain dan berujung konflik.
“Untuk itu Operasi Mantap Praja 2018 ini dilaksanakan dengan mengedepankan tindakan Preemtif dan Preventif, yang didukung,” tuturnya.
Untuk diketahui, pelibatan kekuatan pengamanan dari unsur Polri sebanyak 4.337 personel, TNI 1.500 personel serta dari unsur Linmas sebanyak 23.332 personel yang tersebar di 11.666 TPS.
“Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini saya juga mengingatkan kepada seluruh personel pelaksana pengamanan untuk senantiasa menjaga netralitas dan profesionalitas,” katanya.
“Mari kita hindari segala tindakan dan perilaku yang kontra produktif yang justru dapat mengganggu jalannya Pilkada, serta menciderai nilai-nilai demokrasi dan menurunkan citra TNI-Polri dimata masyarakat,” ajak Permadi.
Laporan: Kurnadi
Editor: Ocsya Ade CP