eQuator.co.id – Pontianak-RK. Setakat ini kebutuhan akan benih padi di Provinsi Kalbar masih disuplay dari luar Pulau Kalimantan, sehingga untuk mencukupi stok lokal perlu dilakukan peningkatan stok benih. Terutama ihwal kesiapan lahan pembibitan.
“Dari kekurangan benih unggul tersebut PERHIPTANI akan mendorong penumbuhan penangkaran benih di beberapa kabupaten supaya dapat mencukupi kebutuhan benih setempat. Asumsi kekurangan benih dari luar sebanyak 4.800 ton dapat diatasi apabila kita mengalokasikan dana untuk bantuan penangkaran seluas 2.400 hektare kepada petani penangkaran di seluruh wilayah Kalbar,” ujar anggota DPRD Provinsi Kalbar, H Ujang Sukandar, SP, MM usai melakukan kunjungan kerja ke PT Sang Hyang Seri Jawa Barat. Dalam rangka studi banding penangkaran benih padi unggul nasional Februari lalu.
Untuk itu, wakil rakyat asal Dapil Kabupaten Kubu Raya-Kabupaten Mempawah ini menuturkan, PERHIPTANI mengusulkan kepada Dinas Pertanian dimasing-masing kabupaten. Untuk dapat diberikan alokasi dana APBD guna membantu petani penangkar benih padi.
“Secara berkesinambungan PPL yang merupakan rohnya PERHIPTANI akan memberikan penyuluhan tentang pengembangan penangkaran tersebut. Yang harus dijamin adalah pemasaran hasil benih dari penangkaran tersebut. Dengan kata lain jaminan pemasaran benihnya,” ucap H Ujang Sukandar yang juga Ketua DPW PERHIPTANI Kalbar ini.
Legislator PAN ini menambahkan, kunjungan kerja ini sebagai rangkaian kegiatan usai pengukuhan Pengurus DPP Perhimpunan Penyuluh Pertanian (PERHIPTANI) yang digelar di Auditorium Deptan RI di Jakarta.
“Data Dinas Pertanian Provinsi Kalbar, untuk tahun 2018 sasaran tanam seluas 593.248 hektare, sehingga membutuhkan benih unggul sebanyak 3.834 ton,” ulasnya.
Sementara itu, sisa dari alokasi sasaran tanam tahun 2018 diperkirakan hanya 30 persen petani yang menggunakan benih unggul. Sedangkan sisanya menggunakan benih lokal atau benih turun temurun yang ada di daerah tersebut.
“Maka kebutuhan benih unggul di Kalbar sebanyak 7.500 ton. Sedangkan yang bisa dicukupi dari produksi penangkaran di Kalbar hanya 700-an ton dari penangkaran yang tersebar di Kalbar. Dan sebanyak 2.000 ton dari kebun benih sumber Peniraman, sehingga kebutuhan pokok benih unggul dari luar cukup tinggi,” jelasnya.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe