eQuator.co.id – Sukadana-RK. Direktur Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia, Hilmar Farid mengapresiasi semangat Kabupaten Kayong Utara, yang telah menyelesaikan Pokok-Pokok Pikiran Kebudayaan (PPKD).
“Kayong Utara menjadi kabupaten pertama di Kalbar yang menyerahkan secara langsung PPKD. Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kerja kerasnya menyelesaikan PPKD ini,” ujar Hilmar Farid ketika menerima penyerahan langsung PPKD oleh Sekda Kabupaten Kayong Utara, Hj Hilaria Yusnani di ruang kerjanya, Kamis (16/8).
Menurutnya, tahun depan akan ada Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk kebudayaan. Patokan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan dana tersebut berdasarkan daerah yang telah menyelesaikan PPKD.
“Bagi daerah yang telah menyelesaikan PPKD akan kita berikan DAK. Karena di dalam PPKD sudah tergambar mengenai kebudayaan yang ada di daerah tersebut,” jelasnya.
Apalagi DAK untuk kebudayaan tersebut telah disetujui legislatif, kepala negara dan menteri terkait. Alokasinya berada di luar alokasi anggaran fungsi pendidikan yang saat ini sudah memenuhi 20 persen dalam APBN.
Pemerintah kabupaten, kota dan provinsi sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan harus menyusun Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD). Yang akan menjadi salah satu landasan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) berikutnya. “Targetnya di bulan Agustus ini penyusunan PPKD sudah selesai semua di level kabupaten/kota,” harapnya.
Pertemuan yang berlangsung tiga puluh menit itu menjadi kian akrab ketika Dirjen bercerita bahwa dirinya merupakan cucu dari dr Soedarso yang lama bertugas di Pontianak. Bahkan namanya sekarang diabadikan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kalbar.
“Saya mengundang Kabupaten Kayong utara dan kabupaten lainnya yang ada di Kalbar. Untuk hadir pada Kongres Kebudayaan yang akan digelar pada bulan Desember mendatang,” tuturnya.
Keberhasilan penyelesaian PPKD yang telah dilakukan Pemerintah Kayong Utara tidak terlepas dari kerja sama tim yang telah dibentuk dinas pendidikan bersama budayawan dan sejarawan yang ada di kabupaten tersebut.
“Kami bersyukur ini dapat diselesaikan tepat waktu. Kami berharap tahun depan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Dirjen Kebudayaan dapat memberikan DAK khusus untuk Bidang Kebudayaan,” harap Sekda Kayong Utara, Hj Hilaria Yusnani.
Menurutnya, Kabupaten Kayong Utara yang saat ini memasuki usia sebelas tahun sedang berusaha mengembangkan seni dan kebudayaan yang ada. Untuk itu, Sekda berharap program seniman dan budayawan masuk sekolah yang ada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga dialokasikan ke Kabupaten Kayong Utara.
“Kami juga memerlukan bantuan alat-alat kesenian untuk sekolah yang ada,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Sekda didampingi Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan, Jumadi Gading dan Kasubag Umum Setda, Yulianti yang menceritakan kondisi yang ada di Kabupaten Kayong Utara saat ini.
Mendengar cerita yang disampaikan Sekda, Dirjen Kebudayaan yang sudah familiar dengan Kalbar ini berharap Kayong Utara untuk sering datang dan berkonsultasi dengan Kementerian Pendidikan. Terutama di Direkorat Kebudayaan untuk mendapatkan program-program yang ada.
“Sering-seringlah berkonsultasi ke sini,” ucap Hilmar Farid.
Sementara itu, secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kayong Utara, Romi Wijaya menjelaskan, keberhasilan penyusunan PPKD berkat kerja sama tim yang telah dibentuk.
“Dinas Pendidikan akhirnya berhasil menuntaskan penyusunan dokumen Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Kabupaten Kayong Utara. Pencapaian ini tentunya menjadi suatu kebanggaan tersendiri kami bersama tim penyusun. Dengan waktu yang sangat singkat dapat merampungkan laporan ini sesuai dengan limit waktu yang ditentukan oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbud,” ujar Romi yang juga Koordinator Tim Penyusunan PPKD.
Reporter: Kamiriluddin
Redaktur: Andry Soe