eQuator – Suparman alias Akau kaya mendadak. Warga Ngabang—Landak itu ketiban uang nyasar yang masuk ke rekening Bank Negara Indonesia (BNI)-nya. Nilainya tak tanggung-tanggung, sebanyak Rp5 miliar lebih.
Mendapatkan uang miliaran rupiah, bukan membuat Akau senang, malah kecewa. Apalagi Bank BNI cabang Pontianak tidak mau memberi kejelasan tentang transper nyasar yang masuk ke rekening miliknya itu.
“Saya hanya ingin tahu uang dari mana dan siapa pemiliknya yang masuk ke rekening saya. Apalagi jumlahnya yang sangat besar, membuat saya menjadi was-was. Uang Rp5 miliar itu menjadi pertanyaan bagi saya,” kata Akau, Senin (9/11).
Di hadapan wartawan Akau mengaku memiliki rekening BNI cabang Pontianak dengan nomor 0274159***. Pada 31 Januari 2015 saldo rekeningnya hanya Rp243.728. Kemudian 2 Februari 2015, ada transper masuk ke rekeningnya sebesar Rp5.104.439.450
“Uang itu, pada tanggal 4-5 Februari 2015, saya melakukan transaksi melalui rekening. Pada 4 Fenruari, saya menarik melalui ATM sebanyak tujuh kali dengan total Rp10 juta. Kemudian pada 4 Febuari, saya melakukan transper kepada Suadara Edy Chandra Lie sebanyak lima kali dengan jumlah total Rp100 juta. Pada 5 Februari 2015, saya melakukan transaksi lagi ke Edy Chandra Lie sebanyak lima kali dengan total juga Rp100 juta,” ujar Akau yang mengaku telah menggunakan uang nyasar di rekeningnya tersebut.
Dilanjutkan Akau, tanggal 5 Februari 2015, dia melakukan penarikan via ATM sebanyak empat kali dengan total Rp10 juta. Hari itu juga menarik cash sebesar Rp500 juta.
“Setelah beberapa kali penarikan dan transfer, pada 6 Februari 2015, ada beberapa pegawai dari BNI Pontianak dan Kepala Bank BNI Ngabang bernama Okta datang ke rumah saya,” ujar Akau.
Dikatakannya, maksud kedatangan pegawai BNI itu meminta dirinya mengembalikan dana yang sudah ditarik cash pada 5 Februari 2015 sebesar Rp500 juta. “Uang itu saya kembalikan semua dan terdapat kekurangan Rp5.500.000. Untuk kekurangannya, saya diminta mengembalikan dengan cara cicilan, sekaligus diminta memberikan kuasa untuk memblokir rekening saya,” cerita Akau.
Pria ini mengaku kecewa, karena BNI tidak memberitahu sumber uang itu dan siapa pemiliknya. “Saya ikhlas mengembalikan uang tersebut. Cuma saya ingin tahu punya siapa? Karena saya khawatir orang memanfaatkan rekening saya, sementara dirinya terkait hukum. Dan sekarang saldo di rekening saya menjadi kosong,” kesal Akau.
Dikonfirmasi, Pimpinan BNI cabang Ngabang, Okta mengakui memang ada uang masuk di rekening Akau. Namun untuk memberikan penjelasan terkait uang itu, wewenang kantor pusat BNI Pontianak. “Kami di sini tidak bisa memberikan penjelasan. Karena itu wewenang pusat,” ujar Okta.
Laporan: Antonius
Editor: Hamka Saptono