eQuator.co.id – Sekadau-RK. Kecelakaan maut di Jalan Sekadau-Sintang (Merdeka Timur) KM 6,5, Desa Mungguk, Sekadau Hilir, Jumat (19/5) pukul 13.10 menewaskan pengendara sepeda motor dan tiga lainnya luka-luka.
Korban tewas bernama Kusnen, 31 karyawan SPBU 64.786.06 atau SPBU Vera di Jalan Sekadau-Sintang KM 5. Sementara tiga warga lainya, pengendara mobil PLN, M Noval dan dua rekannya Untung Suryadi dan Bayang. Mereka semua hanya menderita luka ringan. Kecelakaan maut itu melibatkan sepeda motor Yamaha Vixion KB 6411 VQ dengan pikap milik PT. PLN dengan nomor polisi B 9403 CAG. Kedua kendaraan tersebut rusak berat.
Abang Keran, warga setempat mengatakan, mobil PLN melaju dari arah Sekadau menuju Sintang. Sementara sepeda motor yang dikendarai Kusnen dari arah Sintang menuju Sekadau.
“Ban mobil awalnya masuk beram. Sopir banting setir ke kanan dan langsung menghantam motor,” ucap Keran.
Saat kejadian, Keran berada di rumahnya. Dia mendengar benturan keras dan langsung menuju jalan raya. “Mungkin kedua kendaraan sama-sama dalam kondisi melaju kencang,” tuturnya.
Pantauan di lapangan, mobil PLN sudah berada di beram sebelah kanan jalan dan berhenti setelah menghantam gundukan tanah. Sementara posisi sepeda motor berada di pinggir jalan.
Mobil PLN rusak di bagian bamper depan dan pintu sebelah kiri. Sementara sepeda motor mengalami rusak berat di bagian depan. Shock beker depan juga tampak patah.
Mengetahui adanya kecelakaan, warga dan pengemudi kendaraan yang melintas langsung menghentikan kendaraannya. Warga langsung mengevakuasi Kusnen ke RSUD Sekadau.
Nyawa Kusnen yang menderita luka serius di kepala bagian belakang, tidak tertolong. “Waktu di lokasi tadi, dia masih bernapas. Tapi sekarang sudah meninggal,” kata Keran.
Personil Sat Lantas Polres Sekadau langsung meluncur ke lokasi. Polisi menarik pikap PLN agar bisa diarahkan ke jalan raya. Mobil dan sepeda motor yang terlibat kecelakaan langsung dibawa ke Mapolres Sekadau. “Pengendara pikap juga sudah kita amankan,” kata Bripka Yugo, Kanit Laka Sat Lantas Polres Sekadau.
Dikatakan Yugo, kasus kecelakaan tersebut masih dalam penanganan pihaknya. “Masih kita selidiki penyebab pastinya,” ujarnya.
Istri dan Ibu Pingsan
Kepergian Kusnen membuat keluarga dan kerabatnya terpukul. Istri korban, Siti Aisyah dan ibu korban yang oleh warga setempat dipanggil Bude, beberapa kali pingsan saat melihat putranya di RSUD Sekadau. “Dia tadi makan sama saya,” teriak Bude di ruang UGD RSUD Sekadau.
Istri Kusnen juga tak kalah terpukulnya. Dia tidak menyangka sang suami pergi dengan cara tragis. “Bapak. Ya Allah. Astarfirullah Hal Azim,” kata ibu satu anak itu.
Bude dan menantunya itu tak henti-hentinya menangis dan histeris. Sejumlah kerabat dan keluarga korban lainnya juga tampak menitikkan air mata.
Beberapa kali istri dan ibu korban pingsan. Kerabat korban lainnya pun berusaha menenangkan keduanya. “Sabar bu sabar,” kata salah seorang warga berusaha menenangkan.
Sesaat sebelum kecelakaan, Kusnen tampak sehat. Terlebih lokasi kecelakaan hanya berjarak sekitar 1 KM dari tempat tinggal mereka di Jalan Sekadau-Sintang KM 7,5.
Sejumlah rekan kerja korban di SPBU Vera juga langsung datang ke RSUD Sekadau. Mereka tampak sedih dan memilih untuk tutup lebih awal.
Asang, pengawas SPBU Vera mengatakan, pagi harinya Kusnen ada masuk kerja. “Dia itu orangnya baik. Tidak pernah macam-macam,” kata Asang di RSUD Sekadau.
Siang sekitar pukul 11. 00, Kusnen izin pulang untuk salat Jumat. Seteah salat dan setelah istirahat sebentar di rumah, dia kembali ke tempat kerja dengan mengenakan baju kerjanya.
“Memang tiap hari Jumat dia sering izin pulang untuk istirahat salat Jumat,” pungkas Asang.
Mantan Sekretaris Daerah Sekadau, Drs Yohanes Jhon ikut prihatin dengan kasus kecelakaan itu. “Sedih juga melihat korban. Masih muda dan meninggal dengan cara yang tragis,” kata Jhon di RSUD Sekadau.
Jhon pun berharap kasus kecelakaan itu menjadi pembelajaran bagi masyarakat dalam berkendara. “Mudah-mudahan tidak ada lagi korban yang berjatuhan di jalan,” tuturnya.
Untung Suryadi, salah seorang penumpang mobil mengatakan, saat kejadian, ban mobil masuk dalam beram di sebelah kiri jalan. Sopir langsung banting stir ke kanan sehingga mobil melaju ke seberang jalan.
“Motor itu dari arah depan dan nabrak bagian kiri depan mobil. Bukan nabrak dari depan mobil,” kata Untung. (bdu)