eQuator.co.id-Melihat letak geografis Desa Padang Tikar yang berdekatan dengan Laut Jawa dan Laut Cina Selatan, calon gubernur (cagub) Kalbar Karolin Margret Natasa berpandangan bahwa salah satu desa di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya tersebut berpotensi besar untuk dibangun pelabuhan samudera kedepannya.
Ia mengatakan, jika nantinya hal itu terwujud, maka akan berdampak positif, yakni di antaranya Kalbar dapat mengimpor hasil bumi secara langsung.
“Jika ini bisa kita wujudkan, kedepan hasil bumi dari Kalimantan Barat seperti Crud Palm Oil (CPO) bisa langsung diekspor ke negara pengimpor tanpa harus melalui pelabuhan-pelabuhan di provinsi lainnya,” kata dia saat melakukan kampanye dialogis di Desa Padang Tikar.
Menurutnya, keberadaan pelabuhan samudera tentu akan memberikan kontribusi pada pendapatan pajak, pertumbuhan sektor ekonomi lainnya dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
“Selain itu, ini tentu akan menekan biaya transportasi dan bea ekonomi tinggi lainnya terkait ekspor impor itu sendiri,” terang cagub Kalbar nomor urut 2 ini.
Di samping soal potensi untuk dibangunnya pelabuhan samudera, Karolin yang datang ke Desa Padang Tikar bersama timnya, menyampaikan visi, misi dan program kerjanya apabila terpilih menjadi gubernur Kalbar 2018-2023.
Dalam dialog, masyarakat setempat menyampaikan keluhannya ke Karolin di mana banyak tanggul penahan air laut yang sudah mulai rusak sehingga mengganggu produktivitas pertanian mereka.
Karolin menegaskan bahwa dirinya sangat berkomitmen memajukan sektor pertanian di Kalbar, termasuk di kawasan Kabupaten Kubu Raya seperti di Kecamatan Batu Ampar ini.
“Program pertanian itu merupakan salah satu dari tujuh program proiritas kita sebagai calon gubernur Kalbar. Jika kewenangannya pemeirntah provinsi bisa membantu, tentu ke depan ini harus kita bantu, namun tentunya kita akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dalam hal pembagian kewenangan,” kata dia.
Di Kecamatan Batu Ampar, salah satu potensi pertaniannya adalah padi. Menurut Karolin, potensi ini kedepan harus ditingkatkan dengan fokus menerapkan metode tanam Hazton dan mekanisasi pertanian.
“Jika potensi pertanian ini kita maksimalkan, saya yakin, nantinya Batu Ampar bisa menjadi salah satu daerah penyanggah pangan bagi Kalbar. Ini yang harus kita dorong dalam mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang swasembada pangan,” kata dia.
Sementara itu, anggota DPRD Kubu Raya, Agus Sudarmansyah, berharap agar Pemkab Kubu Raya bisa menganggarkan perbaikan tanggul penahan air asin untuk pertanian Padang Tikar.
Selama ini, kata dia, potensi pertanian di Kecamatan Batu Ampar cukup baik, khususnya untuk Desa Padang Tikar dan Batu Ampar. Namun, potensi itu belum digarap maksimal karena minimnya kemampuan petani untuk mengolahnya.
“Jika pertanian ini bisa didukung dengan sistem mekanisasi pertanian yang baik dan tanggul yang jebol bisa diperbaiki, tentu hasil pertanian masyarakat bisa lebih baik lagi,” ujarnya di Padang Tikar.
Ia menambahkan, pihaknya akan mendorong Kementerian Perhubungan RI untuk segera menyelesaikan pelabuhan Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar.
“Pelabuhan Padang Tikar ini terlantar. Ini sudah mendesak dan menjadi kebutuhan. Selain tingginya bongkar muat penumpang, juga bongkar muat barang,” jelasnya. (RILIS MEDIA CENTER KAROL-GIDOT)