eQuator.co.id – Calon Gubernur Kalbar nomor urut 2, Karolin Margret Natasa sangat keprihatinan dan mengutuk keras aksi teror bom di tiga gereja Kota Surabaya, kemarin. Perempuan yang juga sebagai Ketua Pemuda Katolik Indonesia ini mengajak masyarakat bersatu memerangi aksi terorisme yang terjadi di negara ini.
“Aksi tersebut jelas bentuk teror yang ingin mengacaukan suasana aman di Indonesia, kita harapkan masyarakat tidak mudah terprovokasi karena aksi tersebut jelas bentuk kejahatan dan tidak mengatasnamakan agama atau suku tertentu,” terangnya di Ngabang Kabupaten Landak, Minggu (13/5).
Menurut Bupati Landak yang sedang cuti ini, agama manapun di Indonesia tidak akan pernah menyarankan umatnya untuk melakukan tindakan kotor tersebut. Jadi, aksi teror bom yang dilakukan sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab tersebut jelas dilakukan untuk meretakkan persatuan dan kesatuan Indonesia.
“Kita harus bijak melihat peristiwa ini, karena saya yakin, tidak ada satupun agama di Indonesia yang membenarkan aksi teror tersebut, apalagi sampai memakan korban jiwa. Ini jelas dibuat untuk memperkeruh susana, agar kita merasa takut dan terpecah belah,” tuturnya.
Karolin juga menyayangkan peristiwa penyanderaan dan pembantaian beberapa petugas di Mako Brimob yang terjadi belum lama ini. Menurutnya, hal itu merupakan tindakan kejahatan besar yang harus diberantas hingga ke akar-akarnya.
“Kita jelas berharap agar sel-sel teroris ini bisa dihilangkan hingga ke akar-akarnya, karena tindakan teror dan pembunuhan jelas sangat tidak manusiawi dan jangan sampai ada ruang di negara ini untuk aksi seperti itu,” tegasnya.
Untuk itu, dirinya meminta kepada pihak kepolisian mengusut tuntas kelompok pelaku pemboman tersebut. Agar hal serupa tidak kembali terjadi. “Kita jelas sangat berharap agar Kalbar tidak mengalami hal serupa,” tuturnya.
Untuk itu, semua harus bersatu. Menjaga lingkungan sekitar. “Segera laporkan kepada RT dan pihak berwajib jika menemukan gerak-gerik orang yang mencurigakan di lingkungan sekitar kita,” ujarnya.
Anggota DPR dua periode itu menegaskan, untuk menjaga keamanan, jelas bukan hanya menjadi tugas dan tanggung jawab aparat kepolisian atau TNI. Tapi menjadi tanggung jawab bersama. “Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan kondusivitas Kalbar yang selama ini sudah tercipta dengan baik,” lugas Karolin. (ius)