eQuator.co.id – NGABANG-RK Bupati Landak Karolin Margret Natasa meminta kepada pihak PLN untuk tidak melakukan pemadaman aliran listrik selama proses Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) berlangsung.
Hal ini diungkapkan Karolin saat meninjau jalannya UNBK di SMK Negeri 1 Sengah Temila, Desa Senakin, Kecamatan Sengah Temila, Selasa (26/3).
“Saya dapat laporan dari Kepala Sekolah bahwa listrik PLN sempat padam saat proses UNBK sedang berlangsung,” ujar Karolin.
Akibat pemadaman tersebut, sambung Karolin, proses UNBK sempat terhambat lantaran menunggu pasokan listrik dari PLN.
“Sekolah memang punya genset, tapi tidak cukup kuatĀ sehingga harus menunggu listrik PLN nyala kembali,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Karolin juga berharap agar para siswa peserta didik yang mengikuti ujian nasional bisa belajar dengan bersungguh-sungguh agar bisa mencapai hasil yang maksimal.
“Ujian itu wajib dan harus, kita semua harus punya cita-cita yang tinggi, jangan merasa sekolah di kampung jadi merasa segala sesuatu itu tidak mungkin,” katanya.
“Kita boleh tinggal dan sekolah di kampung, tapi kita tidak boleh kampungan. Jadi kalau mau mencapai hasil yang maksimal, harus berusaha keras dan rajin belajar,” pugkasnya.
Penyelenggaraan UNBK untuk tingkat SMK berlangsung dari tanggal 25 hingga 28 Maret 2019. Kemudian untuk tingkat SMA akan diselenggarakan pada 1 hingga 8 April 2019 dan tingkat SMP pada 22 hingga 25 April 2019.
Sedangkan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk tingkat Sekolah Dasar akan diselenggarakan pada 22 hingga 24 April 2019.
Kepala SMKN 1 Sengah Temila, Antonius Aliang menyebutkan, tahun ini semua siswa-siswi yang terdaftar mengikuti UNBK.
“Sesuai daftar mereka hadir semua tidak ada yang mengundurkan diri,” ujar Aliang.
Pelaksanaan UNBK di hari pertama di sesi pertama dan kedua berjalan lancar. Namun saat sesi ketiga pasokan listrik bermasalah sehingga mengganggu sistem.
“Kita berkerjasama dengan sub rayon untuk memberikan informasi kepada provinsi dan pusat untuk menangani masalah ini. Sehingga pada kemarin sudah selesai dan tidak ada masalah,” jelas Aliang.
Terkait pembagian tiga sesi ujian, hal ini dikarenakan fasilitas komputer yang masih minim.
“Dan ini tentu tidak menjadi kendala. Pelaksanaan UNBK ini kuncinya pada listrik saja. Kalau listrik tidak padam semua berjalan lancar,” ungkapnya.
Tahun ini untuk ketiga kalinya SMKN 1 Sengah Temila melaksanakan UNBK. Pihak sekolah terus melengkapi fasilitas penunjang yakni komputer. Menyiasati kekurangan sekolah menggunakan laptop siswa dan komputer dewan guru.
“Adapun setiap tahun yang dibeli dari sekolah jumlahnya sedikit sesuai dengan kemampuan anggaran sekolah,” katanya.
Dia berharap ada perhatian dari pemerintah khususnya untuk menambah fasilitas UNBK. Sehingga pada pelaksanaan UNBK tidak lagi membebani yang lain.
“Karena sekarang mau tidak mau harus beralih ke teknologi dan harus mengikuti kemajuan teknologi yang digunakan sekarang,” pungkas Aliang.
Laporan : Antonius
Editor : Andriadi Perdana Putra