eQuator.co.id – SAMBAS-RK. Kabupaten Sambas mencatatkan sejarah. Minggu (19/8), Karnaval Tenun Sambas menjadi yang pertama di Kalbar. Begitu ditegaskan Wakil Bupati Sambas, Hj Hairiah SH MH ketika membuka dan melepas peserta karnaval di Halaman Istana Alwatzikoebillah Sambas.
Karnaval Tenun Sambas, papar Hairiah, terinspirasi ketika Pemkab Sambas melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sawahlunto. Di kabupaten yang berada di Provinsi Sumatra Barat sudah melaksanakan karnaval tenun khas mereka. “Sawahlunto punya tenun dengan ciri khas tersendiri, kemudian diadakan karnaval. Sementara kita di Sambas, juga punya tenun dengan khas Sambas, kenapa tidak melakukan kegiatan untuk mengenalkan kekayaan Sambas. Jadi inilah yang sekarang dilaksanakan,” ungkapnya.
Baca Juga: Kerajinan Khas Sambas Diminati Wisatawan
Hairiah berharap, karnaval ini akan semakin mengenalkan kain tenun Sambas dan dicintai sebagai kebanggaan masyarakat Sambas. “Ini bagian mempromosikan aset kekayaan Sambas, agar lebih dikenal dan dicintai,” jelasnya.
Karnaval ini merupakan bagian untuk mengapresiasi para perajin kain tenun Sambas, merajut helai demi helai benang untuk menghasilkan sebuah kerajinan yang membanggakan. “Penenun mayoritas dilakukan kaum perempuan. Mereka dengan serius melakukan pekerjaan itu, sehingga harus diapresiasi agar karya-karyanya bisa dikenal dan dicintai masyarakat,” katanya.
Kegiatan seperti ini harus berlanjut. Sambas bisa menjadi contoh bagi kabupaten dan kota di Kalbar. Sehingga karnaval tenun yang digelar menjadi aset wisata di Kalbar. “Kalau nanti ini menjadi agenda rutin, bisa menjadi daya tarik wisata. Sambas sudah mendahului ada kegiatan karnaval tenun, sehingga bisa menjadi destinasi wisata di Kalbar,” ungkapnya.
Baca Juga: ‘Tabur Batu’ Sambas 10 Besar Tenun Terbaik BI
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kabupaten Sambas, Ir Musanif MT mengatakan, karnaval dilaksanakan sebagai upaya mempromosikan dan membudayakan cinta produk khas Sambas, yakni kain tenun.
Ada dua kategori perlombaan dalam karnaval tersebut. Yakni, kategori perorangan diikuti 48 orang dan 15 peserta kelompok. Jika dihitung jumlah keseluruhan peserta karnaval mencapai 80 orang. “Pesertanya dari Kota Pontianak, Singkawang, Kabupaten Ketapang, Mempawah, Bengkayang serta Sambas. Peserta dari Sambas diantaranya diikuti dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lembaga lainnya,” pungkasnya.
Reporter: Sairi
Editor: Yuni Kurniyanto