eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Polresta Pontianak telah membuat pengamanan Idul Fitri 1439 H/2018. Arus mudik angkutan darat dan air menjadi salah satu atensi.
Kapolresta Pontianak, AKBP Wawan Kristyanto menjelaskan, bersama instansi pihaknya melakukan pemeriksaan angkutan dan kelayakan pengemudi angkutan massal. Salah satunya, pengemudi harus dalam keadaan sehat. Selain itu dilakukan pemeriksaan terhadap penumpang dan kelayakan kendaraan. “Untuk di jalur Trans Kalimantan, kita harapkan pengendara memikirkan keselamatan diri sendiri,” katanya usai rapat koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Operasi Kepolisian Ketupat Kapuas 2018 di Aula Mapolresta Pontianak, Selasa (5/6).
Rakor dihadiri berbagai instansi. Rakor guna meningkatkan sinergi Polri dengan instansi terkait dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman perayaan Idul Fitri di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.
Sebelum Rakor, mereka melakukan video conference (Vicon) bersama Kapolri dan Panglima TNI beserta kementerian terkait. Dalam Vicon tersebut setiap jajaran memaparkan kesiapan menghadapi Idul Fitri. Selanjutnya Vicon dilakukan Kapolda Kalbar yang disaksikan setiap Polres di Kalbar.
Ketersediaan pangan menjadi atensi dalam menyambut Lebaran. Berdasarkan Pemkot Pontianak dan Pemkab Kubu Raya ketersediaannya cukup melimpah. “Jadi kita tidak usah khawatir untuk ketersediaan bahan pangan,” ujarnya.
Wawan mengimbau, masyarakat juga perlu melakukan pengamanan sendiri. Ketika meninggalkan rumah dalam keadaan kosong harap melaporkan kepada RT setempat. Selanjutnya dilaporkan kepada Kelurahan.
Lurah/Kades, Bhabinsa dan Bhabimkamtibmas merupakan tiga pilar dalam memberikan pengamanan. Polsek juga akan melakukan patroli di pemukiman yang ditinggali warga saat mudik Lebaran. “Kepada warga baru, apabila bertamu dalam 1×24 jam diharuskan melapor kepada RT setempat,” imbuhnya.
Selama Operasi Ketupat Kapuas 2018, pihaknya membangun tujuh pos. Gelar pasukan akan dilaksanakan hari ini (6/6) di Alun Kapuas bersama Polda Kalbar.
Terkait takbir keliling, Wawan menyebutkan belum memberikan rekomendasi. Dia berharap Panitia Hari Besar Islam (PHBI) memberikan surat edaran agar tidak melaksanakan takbir keliling. Solusinya akan diberikan kegiatan takbir keliling di masing-masing kecamatan.
Menurutnya Kapolresta, ini untuk faktor keselamatan. Jika masyarakat pawai menggunakan kendaraan akan sulit terkontrol. “Kita menghindari jangan sampai terjadi kecelakaan, sehingga kita sentralkan nanti pelaksanaan takbir di Masjid-Masjid,” ujarnya.
Malam takbiran juga bertepatan dengan pembukaan piala dunia. Kemungkinan banyak yang menggelar nonton bareng (Nobar). Pihaknya akan tetap melakukan patroli ditempat keramaian yang melaksanakan Nobar.
Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Pontianak, Mahmudah menyampaikan, dalam menyambut dan merayakan Idul Fitri, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak sudah mengadakan kegiatan pengecekan distributor beras. Sebab beras merupakan sembako utama.
“Alhamdulillah stok beras kita cukup sampai enam bulan kedepan. Dari beberapa distributor sudah siap untuk penyediaan sembako, khususnya beras,” jelasnya.
Mahmudah berharap harga-harga sembako tidak naik terlalu tinggi. Walau harga merupakan mekanisme pasar, dimana supplay dan demand berlaku. Tapi ia pastikan dengan cukupnya stok di Kota Pontianak, kenaikan tidak akan terlalu tinggi.
“Kita harap juga untuk harga daging ayam maupun sapi tidak terlalu tinggi. Sehingga masyarakat yang berlebaran menggunakan daging bisa terjangkau harganya,” harap Mahmudah.
Dinas Perhubungan Kota Pontianak juga sudah melakukan kegiatan persiapan arus mudik. Ramp check bus sudah dilakukan. Seperti kelengkapan surat-surat penting sebagai dokumen perjalanan serta kelayakan bus hingga kesiapan sopir.
“Pengemudi sudah kita lakukan tes urine mulai kemarin. Sampai saat ini kita belum menemukan misalnya mengkonsumsi narkoba. Kita berharap sampai akhir ketahuan menggunakan narkoba dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Pemkot juga sudah membentuk Posko dan menyiapkan petugas di terminal-terminal. Begitu pula jalur mudik air, kesiapannya sudah dilakukan dengan membentuk Posko Terpadu bersama intansi terkait. “Dalam hal ini bersama-sama mengantisipasi kelonjakan, keamanan serta kenyamanan penumpang,” demikian Mahmudah.
Sebelumnya, Senin (4/6) juga digelar Rakor Lintas Sektoral Operasi Ketupat Kapuas 2018 di Aula Graha Khatulistiwa Mapolda Kalbar. Kegiatan dihadiri langsung Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono dan Pangdam XII Tanjungpura Mayjend TNI Achmad Supriyadi beserta instansi terkait lainnya. Rakor tersebut dalam rangka penyampaian visi dan misi, interpretasi dan persepsi semua stakeholder. “Kita juga mengevaluasi sampai sejauh mana kinerja jajaran aparat yang ada dalam menghadapi agenda Idul Fitri 2018,” ucap Kapolda dalam sambutannya.
Kegiatan rapat diisi dengan diskusi serta pemberian arahan yang dipimpin langsung oleh Kapolda. Salah satu di antaranya, yaitu Pertamina memberi laporan evaluasi kerja yang selama ini telah dilakukan.
Perwakilan Pertamina, Johan menyatakan, stok BBM selama Lebaran akan ditambah. Ini dilakukan untuk antisipasi kenaikan permintaan BBM. “Untuk harga BBM tetap sesuai dengan harga yang ditetapkan Pemerintah,” ungkapnya.
Pihaknya juga sudah meminta kepada setiap SPBU untuk melakukan pelayanan tambahan bagi para pemudik. Pihaknya melarang SPBU untuk menerima permintaan BBM dengan jerigen. “Kecuali bila sudah mengantungi izin dari SPBU yang bersangkutan,” paparnya.
Sedangkan elpiji, akan adan penambahan stok sebanyak 8 hingga 15 persen untuk tabung 3 kg. Hal itu berlangsung dalam rentang 4-22 Juni 2018. Pertamina akan selalu menstabilkan kondisi ini. “Kami juga akan mengontrol toko-toko atau agen penyalur elpiji agar tidak menjual gas dengan harga yang terlalu tinggi,” tuturnya.
Elpiji 3 kg sudah ditetapkan untuk rumah tangga, usaha mikro dan pengecer yang telah terdaftar. Bila ingin membeli elpiji 3 kg harus sertakan tanda pengenal. “Baik itu KTP atau KK,” ucap Johan.
Saat ditanya Kapolda mengenai harga BBM di seluruh Kalbar, Johan menyatakan bahwa harga tetap sama. Begitu pula elpiji ada regulasi tertentu dalam masalah harga. Mendengar hal itu, Kapolda meminta agar Pertamina selalu komunikatif dengan Polda Kalbar. “Polda akan bantu Pertamina dalam mengatasi spekulan nakal. Bila ada kendala, sampaikan,” tegas Kapolda.
Dalam kesempatan ini, Pangdam XII/Tpr Mayjend TNI Achmad Supriyadi mengatakan, ia berharap kejadian-kejadian yang tak menyenangkan tahun lalu tidak terulang. Terutama masalah macet dan kecelakaaan.”Operasi Ketupat ini selalu diawali dengan aman dan kita berharap berakhir dengan aman juga,” lugasnya.
Yang juga harus diantisipasi momen Pilkada yang akan dilaksanakan tak lama setelah Lebaran. Dia minta logistik Pilkada tetap stabil. “Lalu untuk angkutan terutama air, jangan gunakan aji mumpung. Mumpung masih bisa muat banyak, lalu paksakan kapasitas. Harusnya 30 lalu naikkan jadi 60, ya nyemplung,” kata Pangdam.
Dia juga menyatakan, bahwa kecepatan penyampaian informasi harus diperhatikan. Terutama pada angkutan air yang memiliki medan paling sulit. Basarnas untuk lebih aktif dalam masalah angkutan air ini.
“Jangan remehkan KLB (Kejadian Luar Biasa), sabotase juga. Satu sub-sistem tidak bagus, semua akan tidak bagus,” pungkas Pangdam.
Komandan Lantamal, Laksma Gregorius Agung juga memberi informasi bahwa jajarannya telah siap untuk amankan Operasi Ketupat Kapuas 2018. Pihaknya bersama Dinas Perhubungan telah melakukan gelar pasukan untuk pengamanan. Danlantamal juga berpesan bahwa jangan sampai ada kejadian kapal terbakar. “Satu kapal terbakar, kemungkinan bisa merambat ke yang lain,” sebutnya.
Ditambah lagi penanganan kebakaran di area laut juga masih minim. Cek kelengkapan dan kelaikan kapal. Cegah kecelakaan yang terjadi pada bagian alur. “Karena bila itu terjadi akan menghambat jalan kapal lainnya,” pesan Gregorius.
Menjelang akhir rapat, Kapolda memberi arahan kepada peserta terutama pada jajarannya untuk mengawasi beberapa kegiatan yang rutin dilakukan masyarakat menjelang Idul Fitri.
“Antisipasi dan arahkan kegiatan nyekar agar lalu lintas sekitar kompleks pemakaman berjalan lancar,” tegasnya.
Begitu pula dengan kegiatan pawai obor, pasar tumpah dan kembang api. Kalau petasan, jelas dilarang.
“Begitu juga dengan kegiatan lainnya seperti penarikan dana secara masif, pelaksanaan zakat fitrah, malam takbiran. Open house juga tolong diantisipasi, juga tempat-tempat rekreasi. Kesimpulannya, Operasi Ketupat siap melancarkan kegiatan Idul Fitri,” terang Kapolda.
Dalam sesi wawancara, Kapolda menyatakan bahwa Operasi Ketupat Kapuas 2018 melibatkan 2.413 personel. Terdiri dari TNI-Polri dan 19 lapisan yang akan mengamankan 471 titik dari 6 lokasi yang menjadi skala prioritas.
“Kegiatannya antara lain dari pengamanan sarana transportasi, ketersediaan stok pangan, energi dan BBM. 6 ititk itu meliputi masjid, terminal, supermarket dan lain sebagainya,” ujar Kapolda.
Laporan: Maulidi Murni, Bangun Subekti
Editor: Arman Hairiadi