Kapolda dan Kajati Kunker di Bengkayang

Tak Ada Toleransi Bagi Penyelundup dan Pengedar Narkoba

SAMBUT KAJATI. Kajari Bengkayang Hilman Azazi menyambut kedatangan Kajati Kalbar Warih Sadono di Kejari Bengkayang, Kamis (8/9). KURNADI

eQuator.co.id – Bengkayang-RK. Kapolda Kalbar Irjen Pol Musyafak dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kalbar Warih Sadono, SH, MH melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Bengkayang.

Kapolda Musyafak melakukan tatap muka dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para tokoh mayarakat, agama, adat dan pemuda di Ruang Utama Hotel Lala Golden, Rabu (7/9) pukul 19.30.

Irjen Pol Musyafak disambut Wakil Bupati Agustinus Naon, S.Sos, karena Bupati Suryadman Gidot, M.Pd berhalangan hadir karena masih berduka atas meninggalnya ayahandanya Yohanes Baoh, 71.

Dalam sambutannya, Naon mengharapkan, Polda dan Pemkab Bengkayang dapat mempererat silaturahmi. Terutama terkait keamanan dan ketertiban masyarakat.

Pada usia Kabupaten Bengkayang ke 17 tahun dengan luas wilayah 5.396,30 Km2 atau atau 36 persen luas Provinsi Kalbar, sangat perlu sinergitas antarsemua elemen. Apalagi secara geografis, bagian utara Kabupaten Bengkayang berbatasan dengan Malaysia. Bagian timur dengan Sambas, Selatan dengan Mempawah dan Kubu Raya serta bagian barat berbatasan dengan Laut Natuna dan Singkawang. Sedangkan di bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Sanggau dan Landak.

Bengkayang memiliki 17 kecamatan, 122 desa dan dua kelurahan. Jumlah penduduknya 282.080 jiwa. Sementara Kecamatan Jagoi Babang memiliki wilayah paling luas, 655 Km2 atau 12,14 persen luas Bengkayang. Kecamatan Capkala wilayah terkecil, 46,35 Km2. Sementara Siding menjadi kecamatan terjauh dengan jarak tempuh 103,68 kilometer. Jagoi Babang dan Sungai Raya masing-masing jarak tempuhnya 101 kilometer dan 98 kilometer.

“Karena berbatasan dengan kawasan perbatasan antarnegara, maka sebagai wilayah strategis sebagai beranda depan NKRI. Namun masih terjadi kesenjangan pembangunan, sehingga warga perbatasan lebih memilih berhubungan dengan negara tetangga, Malaysia dalam hal sosial budaya dan ekonomi,” jelas Naon.

Wakil bupati dua periode ini mengatakan, sebagai wilayah perbatasan, pasti ada kerawanan dalam hal pertahanan keamanan (Hankam), ekonomi, dan sosial budaya. Sehingga Polri dan TNI sangat berperan penting mengatasi masalah ini.

“Kabupaten Bengkayang aman, berkat kerjasama antara Pemkab, masyarakat dan aparat keamanan. Semua pihak mampu menciptakan kondisi yang harmonis hingga terwujud Kabupaten Bengkayang sejahtera dan berdaya saing,” kata Naon.

Sementara Kapolda Musyafak memperkenalkan dirinya kepada jajaram pejabat Bengkayang. “Saya kelahiran Demak Jawa tengah dan sejak 31 Mei 2016 menjabat sebagai Kapolda Kalbar. Selanjutnya pada 18 Agustus 2016 dilantik dari Brigjen menjadi Irjen dan Polda Kalbar naik dari tipe B menjadi tipe A, kemudian menjadi urutan ke-13 Polda se Indonesia dengan tipe A,” kata Musyafak.

Meningkatnya tipe Polda, tugas kedepan akan bertambah. Polres Kayong Utara dan Kubu Raya harus segera diwujudkan. “Polri bertanggungjawab atas Kamtibmas, pelindung dan pengayom masyarakat. Menegakan hukum dan sinergi dengan kejaksaan serta pengadilan. Saya minta Kapolres bisa sinergi menyikapi masalah hukum dengan seadil adilnya,” ujar Kapolda yang kehadirannya didampingi Direktur Pengendali Operasional, Kombes Pol Haryadi dan Direktur Shabara Kombes Pol Pulung

serta Mantan Kapolres Landak yang saat ini menjabat Kadiv Propam Polda Kalbar, Kombes Pol Fran.

“Kita tetap komitmen tegakan hukum dengan menjaga konsekuensi dan konsistensi. Kalau melihat kondisi Kabupaten Bengkayang pada usia ke 17, apa yang ingin dicapai? Mau maju atau mundur, itu tergantung kita semua,” tegas Musyafak.

Majunya Kabupaten Bengkayang, harus sinergi antara pemerintah dan pengusaha serta aparat penegak hukum baik itu kejaksaan dan kepolisian.

“Selaku Kapolda, saya tidak akan mentoleransi penyelundupan dan Narkoba. Komitmen pemberantasan penyelundupan dan Narkoba bukan hanya tugas polisi, namun juga Pemkab dan masyarakat. Maka harus sinergi antara Polri, TNI dan masyarakat. Jangan sampai mau dijadikan ikon atau cap, kalau mau menyelundup lewat Kalbar,” tegas Musyafak.

Sementara Kajati Kalbar, Warih Sadono melakukan kunjungan kerja di Kejari Bengkayang. Dia beserta rombongan petinggi Kejati tiba pukul 10.30. Disambut Kajari Bengkayang Hilman Azazi, SH, MH dan jajarannya.

Ikut mendampingi Kajati Kalbar, Nurlini, SH Assisten Bidang Pembinaan, Supriyanto, SH, MH Assisten Intelijen, Willy Ade Chaidar, SH Assisten Pidana Umum, Warman Widiania, SH Assisten Bidang Datun, Munir, SH, MH Kabag Tata Usaha serta Basuki Sukardjono, SH Koordinator Kejati Kalbar. Warih Sadono bersama rombongan melakukan pertemuan intern. (kur)