Kanalas Belum Tahu Rasanya Kalah, Iwan Tak Mau Takabur

Air force Boxing Championship 2016 Nanti Malam

ADU JAGO. Iwan Zoda dan Szilvester Kanalas saling tatap, saling psywar, jelang timbang badan di Hotel Best Western Pontianak, Jumat (1/4). Malam ini (2/4), mereka akan bertarung di GOR Pangsuma Pontianak. FIKRI AKBAR-RAKYAT KALBAR

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Jumat sore (1/4), aura panas mendadak menerpa Aula lantai dua Hotel Best Western Kota Baru, Jalan Sultan Abdurrahman, Pontianak. Ternyata dua petinju dunia, Iwan “Sniper” Zoda dan Szilvester Kanalas, untuk pertama kalinya bertemu.
Zoda maupun Kanalas terlihat tegang dan serius dalam timbang badan itu. Wajah keduanya sangar. Di sela-sela sesi foto bersama, adu tatapan mata dan saling senggol badan antara mereka tak terhindarkan. Masing-masing saling menatap tajam seolah tak sabar untuk saling bantai di atas ring.
Tak ayal, Iwan dan Kanalas menyatakan akan bertarung habis-habisan memperebutkan sabuk juara dunia International Boxing Federation (IBF) Youth di kelas terbang (flyweight) yang diselenggarakan malam ini, Sabtu 2 April 2016, di GOR Pangsuma Pontianak.
Melalui penerjemahnya, Kanalas menyebut aksi adu tatap mata itu tak lebih dari saling gertak saja. Pembuktian siapa yang menjadi petarung sejati sesungguhnya akan diketahui dari hasil pertandingan hari ini.
“Tadi cuma main-main, besok di ring itu kenyataan,” tutur petinju asal Hungaria itu.
Tak mau membocorkan strategi yang akan digunakannnya, Kanalas hanya menyatakan tekad untuk mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk memaksa Iwan mencium matras. Kata dia, jauh-jauh datang dari Hungaria bukan untuk menjadi pencundang.
“Yang penting menang, terserah mau di awal atau di akhir. Tidak peduli, pokoknya target saya cuma menang. Saya belum pernah kalah dalam karir profesional. Jadi tidak tahu bagaimana (rasanya, red) kalah,” demikian sesumbar pria yang belum pernah mencicipi bogem petinju Indonesia ini.
Mendengar itu, Iwan geram. Dia blak-blakan soal strategi yang bakal digunakannya nanti malam. “Dari awal saya akan jual beli pukulan, kemungkinan dia tidak akan mampu,” yakinnya.
Meski begitu, ia mengakui postur Kanalas sedikit lebih tinggi. Otomatis, jangkauan tinju Kanalas lebih panjang. “Tapi saya sudah tahu bagaimana menghadapinya,” tegas Iwan.
Kendati demikian, petinju asal Kayong Utara itu tak mau sesumbar. “Saya tidak memastikan target di ronde ke berapa, nanti takabur. Saya akan coba jatuhkan dia di bawah ronde 10,” tandasnya.
Daud Yordan yang hadir dalam acara timbang berat badan tersebut menyarankan Iwan mendengarkan instruksi yang diberikan pelatih Damianus Yordan kepadanya.
“Saya yakin Iwan menang asal bisa mengembangkan strategi yang diberikan pelatih. Instruksi pelatih harus didengar. Dan, dengan sisa waktu yang ada ini bisa dia gunakan untuk berkonsentrasi,” tutur petinju yang bakal naik ring lagi pada Juni mendatang itu.
Kendati optimis Iwan yang bakal jadi juara dunia, Daud mengaku sulit memprediksi di ronde keberapa Kanalas tumbang. “Dua petinju ini punya reputasi bagus. Kalau saya menilai ini tidak berakhir dengan KO, tapi dengan angka,” ujarnya.
Berdasarkan hasil keputusan panitia dan tim medis yang juga disaksikan oleh masing-masing manager, dua petinju ini dinyatakan lolos prasyarat untuk bertanding. Szilvester Kanalas berbobot 50,3 Kg, sementara berat Iwan 49,8 Kg. Artinya, tak melewati batas kelas terbang di 50,8 Kg.
Sepakat dengan Daud, Wakil Ketua Umum Komisi Tinju Indonesia (KTI), Ebert Hutagalung menyatakan, laga Iwan-Kanalas bisa sampai full 12 ronde. “Kalau langsung fight, di bawah enam ronde Iwan Zoda bisa menang KO. Kalau lewat enam ronde, bisa panjang, ditentukan angka,” prediksi Ebert.

Laporan: Fikri Akbar
Editor: Mohamad iQbaL