Kalimantan, Modern Broadband Island Pertama

Mendukung Desa Mandiri dan Pemindahan Ibukota Indonesia

MODERN BROADBAND ISLAND Gubernur Kalbar, Sutarmidji bersama Direktur Network & IT Solution PT Telekomunikasi (Telkom) Indonesia Persero Tbk, Zulhelfi Abidin dan Direktur Consumer Service PT Telkom Indonesia Persero Tbk, Siti Choiriana meresmikan Kalimantan sebagai Modern Broadband Island di Kantor Telkom Pontianak, Jalan Teuku Umar, Kamis sore (9/5). Humas Pemprov Kalbar for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Proses Modern Broadband Island di Kalimantan menjadi yang pertama di Indonesia. Dimulai dari Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai provinsi full fiber pertama tanggal 30 Agustus 2018, disusul Kalimantan Timur (Kaltim) 23 Maret 2019, Kalimantan Selatan (Kalsel) 23 Maret 2019 dan ditutup oleh Provinsi Kalbar pada 1 April 2019.

Peresmian Kalimantan sebagai Modern Broadband Island di Kantor Telkom Pontianak, Jalan Teuku Umar, Kamis (9/5) sore, dilakukan Gubernur Kalbar, Sutarmidji bersama Direktur Network & IT Solution PT Telekomunikasi (Telkom) Indonesia Persero Tbk, Zulhelfi Abidin dan Direktur Consumer Service PT Telkom Indonesia Persero Tbk, Siti Choiriana.

Gubernur Kalbar menyambut baik hadirnya Modern Broadband Island di Provinsi Kalbar, karena bisa memperkuat jaringan internet dan telekomunikasi yang ada di Kalbar. Selain itu, membantu Pemerintah Provinsi Kalbar dalam tata kelola pemerintahan yang lebih cepat, dan transparan, serta lebih murah. Sehingga adanya efisiensi dalam anggaran. “Untuk peningkatan SDM juga bisa kita lakukan melalui media internet. Saya sangat menyambut ini. Apalagi ada wacana untuk pemidahan ibukota negara di Kalimantan, sehingga infrastruktur telekomunikasi di pulau Kalimantan sudah siap semuanya,” ungkap Gubernur Sutarmidji.

Tak hanya itu, dia menambahkan, dengan hadirnya Modern Broadband Island bisa membantu terciptanya desa mandiri yang ada di Kalbar. “Desa mandiri kita ada 2.031 desa. Saya yakin baru terakses internet itu 30 persen, dengan Modern Broadband kita bisa mempercepat. Namun kita minta juga BTS jaringannya untuk segera disebar. Agar bisa memback up yang di pinggiran dan sudah memiliki jaringan cukup baik, supaya pemerataan di seluruh Kalbar tidak hanya di spot-spot tertentu saja,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Direktur Network dan IT Solution PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mengungkapkan, hadirnya infrastrktur fiber optic tersebut, masyarakat dapat menikmati akses internet dengan bandwidth hingga 100 Mbps. Proses pembangunan fiberisasi pelanggan yang menggantikan kabel copper ke fiber menggunakan teknologi FTTH ( Fiber to The Home ). Telkom di Kalimantan  telah menggelar lebih dari 23.114  kilometer kabel akses berupa kabel Feeder dan Distribusi ke arah pelanggan Indihome, dan menyediakan sebanyak 680 ribu port untuk pelanggan. “Seluruh wilayah di Pulau Kalimantan saat ini telah dilayani dengan kabel fiber optic, meliputi Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Sebanyak 56 kabupaten dan kota sudah terjangkau Optik,” ujar Zulhelfi Abidin.

Untuk mendukung uplink yang menghubungkan  antar daerah di Kalimantan, serta keluar pulau Kalimantan, dibangun kabel backbone yang menghubungkan seluruh kota yang ada di Kalimantan. “Telkom telah membangun sepanjang 8.977 kilometer kabel darat dan 6.314 kilometer kabel laut. Khusus di Tahun 2018 sampai 2019  ini di Kalimantan, Telkom telah menyelesaikan pembangunan FO IKK (Ibu Kota/Kabupaten) di lokasi-lokasi terluar seperti di Kabupaten Malinau, Kabupaten Tanah Tidung, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Tanah Bumbu (Kotabaru) , Kabupaten Kapuas Hulu (Putusibau) dan Kabupaten Mahakam Hulu,” jelasnya.

Di sisi kabel laut, juga telah diselesaikan pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut Indonesia Global Gateway (SKKL IGG) sepanjang 5.400 kilometer yang menghubungkan Sistem Kabel Laut South East Asia–United States (SEA-US) dan Sistem Kabel Laut South East Asia-Middle East-Western Europe5 (SEA-ME-WE5) dan SKKL MATANUSA (Makajang Tawau Nunukan Sangata) yang merupakan jalan untuk menjadikan Telkom sebagai Global Digital Hub, yang menyediakan direct broadband connectivity antara kawasan Eropa, Asia dan Amerika, sekaligus menjangkau hampir seluruh IKK di tanah air yang mencapai 458 IKK.

Telkom terus mendukung pembangunan dan digitalisasi bangsa, melalui penyediaan infrastruktur dan konektivitas yang merata di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal serta mengakselerasi ekonomi digital Indonesia, melalui penyediaan konektivitas dan infratruktur yang terintegrasi guna menunjang aktivitas sehari-hari dan membuka berbagai peluang ekonomi bangsa.

Hal ini dibuktikan Telkom dengan kesuksesan meluncurkan Satelit Merah Putih pada tanggal 7 Agustus 2018 di Cape Carnaval Air Force Florida, Amerika Serikat. Selain itu, di sisi seluler, Telkom melalui anak perusahaannya Telkomsel, terus memperkuat infrastruktur broadband berbasis teknologi 4G LTE, dimana saat ini cakupan jaringan terluas dengan lebih dari 189 ribu BTS dengan 162 ribu pelanggan di akhir 2018. Telkom pun memiliki jaringan backbone berbasis serat optik sepanjang 161 ribu kilometer, baik domestik dan internasional.

Peresmian Kalimantan Modern Broadband Island merupakan bagian dari roadmap plan modernisasi akses internet PT Telkom di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu usaha untuk menambah jangkauan internet Fiber Optik Telkom.

Menurut Zulhelfi, Telkom berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan internet yang terus meningkat, baik secara kuantitas maupun kualitas bandwidth yang dibutuhkan, serta memenuhi kebutuhan pemerintahan untuk menambah cakupan jangkauan internet di Kalimatan khususnya.

Proses Modern Broadband dilakukan secara bertahap di Kalimantan, Dimulai dari Provinsi Kaltara yang merupakan provinsi full fiber pertama tanggal 30 Agustus 2018, disusul dengan provinsi lain seperti Kalbar pada 30 November 2018, Kaltim pada 23 Maret 2019, Kalsel pada 23 Maret 2019 dan ditutup kembali di Provinsi Kalbar pada 1 April 2019.

Sementara ini, Telkom dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah membangun kerja sama dalam penyediaan layanan Astinet, Mangosky, VSAT, VPN IP dan Wifi Station. Untuk sektor pendidikan, telah terjalin juga kerjasama dalam penyediaan layanan bagi UNBK dan PPDB Online 2019.

 

Laporan: Rizka Nanda

Editor: Yuni Kurniyanto