Kalbar Pusat Buah-buahan Nasional

Festival Holtikutura se-Kalimantan 2015

Nikmati Durian. Ketua DPD Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Provinsi Kalbar, Ny Frederika Cornelis mencoba mencicipi buah durian saat Festival Holtikultura se-Kalimantan 2015 di Museum Negeri Kalbar, Jumat (18/12). Humas Pemprov for RK.

eQuator – Pontianak-RK. Puluhan stand memadati halaman Museum Negeri Kalbar dalam Festival Holtikutura se-Kalimantan 2015, yang dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikutura Provinsi Kalbar bekerja sama dengan DPD PAI Provinsi Kalbar, Jumat (18/12).
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikutura Provinsi Kalbar, Hazairin mengatakan, festival yang dilaksanakan ini menindaklanjuti festival buah-buahan dan bunga nusantara atau holtikultura nusantara yang sebulan lalu dilaksanakan oleh presiden di ITB.
Ia menjelaskan, hal ini suatu momentum yang tepat ketika Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai berlaku tahun depan. Di mana, Indonesia, khususnya Kalbar memiliki aneka holtikultura yang luar biasa. “Hasil tanaman baik buah atau bunga di Kalbar berpeluang untuk ekspor,” paparnya.
Menurutnya, produk unggulan di Kalbar sangat beragam buah-buahan. Seperti, durian, jeruk, langsat serta pisang termasuk aloevera dan sekarang buah naga dan lengkeng.
“Sebagian buah ini sudah sampai di luar negeri. Contohnya, aloevera sampai ke Jepang. Durian dan langsat sudah ke Malaysia dan tentunya akan kita perluas,” ulasnya.
Ia menambahkan, dengan dilaksanakan festival ini untuk membangkitkan kembali agribisnis holtikultura. Dengan harapan Kalbar menjadi pusat holtikultura. Pasalnya, 2015, Kementerian Pertanian RI menetapkan Kalbar menjadi salah satu pusat buah-buahan nasional.
Sementara itu, Ketua DPD Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Provinsi Kalbar, Ny Frederika Cornelis yang membuka festival tersebut mengatakan, kegiatan ini mempunyai peranan penting dalam mengembangkan sumber asli daerah menuju perbaikan perekonomian masyarakat. “Hal ini tentunya sebagai ajang promosi selaras dengan otonomi daerah di Kalbar,” ucapnya.
Frederika menjelaskan, sekarang tentunya tidak hanya mengharapkan satu sisi saja untuk meningkatkan ekonomi, sehingga melalui pengembangan holtikultura ini merupakan suatu hal positif untuk dapat bersaing dalam menghadapi MEA. (fie)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.