Kalbar Perlu Waspadai Banjir

Musim Hujan Diprediksi hingga Maret

Ilustrasi : Internet

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Hingga satu pekan ke depan, potensi hujan masih terjadi di Kalbar. Hujan deras diprediksi terjadi di Kabupaten Ketapang, Kayong Utara, sebagian Kubu Raya, dan sebagian Sambas.

“Wilayah lainnya secara umum diprakirakan lebih bagus kondisi cuacanya,” ujar Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak, Sutikno kepada Rakyat Kalbar, Selasa (25/12).

Ia menuturkan, pasang air laut maksimum perkirakan terjadi tanggal 24 hingga 27 Desember 2018. Ketinggian air mencapai 1,7 meter. Wilayah yang perlu diwaspadai gelombang tinggi di perairan sebelah barat dan selatan Kabupaten Ketapang.

“Untuk penerbangan take off atau pun landing secara umum kondisi cuaca masih bagus. Namun tetap harus diwaspadai potensi hujan yang disertai angin kencang pada siang dan sore hari untuk wilayah Bandara Supadio,” terangnya.

Guna membantu penumpang maskapai penerbangan mengakses informasi cuaca, BMKG Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak menyiapkan Display Cuaca Bandara. Letaknya di ruang tunggu keberangkatan. “Sengaja dipasang supaya calon penumpang tau info kondisi cuaca. Selalu di sana, sudah lebih dari tiga tahun ada di sana,” ungkapnya.

Pihaknya juga menyediakan Posko Terpadu Natal dan Tahun Baru yang berisikan monitoring informasi cuaca Kalbar. Terletak di depan pintu masuk Bandara. “Ini dipasang selama berdiri posko saja,” jelasnya.

Sutikno juga menjelaskan, prakiraan cuaca di Kalbar hingga Maret 2019 nanti masih akan terjadi hujan. Sehingga masih perlu diwaspadai terjadinya banjir. “Secara klimatologisnya gelombang tinggi di sekitar Kalbar terjadi pada bulan Oktober sampai dengan Maret,” tuturnya.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat terutama nelayan agar berhati-hati. Sebab beberapa perairan gelombangnya mencapai 1,5 – 2,5 meter yaitu di sebelah selatan dan barat Kabupaten Ketapang dan di laut Natuna.

“Sebagian wilayah Kalbar bagian utara dan tengah saat ini sudah lebih dari 5 hari tidak hujan, potensi hujan juga masih rendah, jadi supaya jangan membakar hutan atau lahan,” pungkas Sutikno.

Senada disampaikan Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Mara Sahran Hasibuan, secara umum tinggi gelombang untuk di wilayah perairan Kalbar diperkirakan berada di bagian utara. Bagian perairan ini dominan lebih tinggi jika dibandingkan dengan Selatan untuk waktu tiga hingga empat hari kedepan. Bagian utara adalah Laut Natuna Utara, Perairan Kepulauan Natuna, Perairan Kepulauan Anambas dan Laut Natuna. Sedangkan di bagian selatan yaitu perairan Pontianak, Selat Karimata dan Perairan Ketapang.
“Di bagian utara diperkirakan ketinggian gelombang bisa mencapai 1,5 – 2 meter. Dimana 2 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara untuk tiga atau empat hari kedepan,” katanya kepada Rakyat Kalbar, Selasa (25/12).
Sedangkan untuk perairan Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Anambas dan Laut Natuna untuk tiga sampai empat hari kedepannya diperkirakan ketinggian gelombang antara 1 hingga 1,25 meter. Sementara untuk di perairan Pontianak, Selat Karimata dan Perairan Ketapang, tinggi gelombang berkisar 0,1 hingga 0,75 meter.
“Tinggi gelombang itu disebabkan adanya hembusan angin yang kencang dan konstan dalam beberapa hari ini yang mencapai rata-rata kecepatan anginnya 15 knots,” sebutnya.
Sementara kondisi cuaca untuk tiga hari ke depan, masih berpeluang terjadi hujan degan intensitas ringan dan sedang. Hujan sedang diperkirakan berpeluang terjadi di tanggal 25 – 28 Desember 2018. Hampir merata di seluruh perairan Kalbar. Untuk kondisi angin di atas wilayah perairan Kalbar, di Utara Khatulistiwa umumnya bertiup dari Barat hingga Utara. Sedangkan di Selatan Khatulistiwa umumnya bertiup dari Barat hingga Utara.
“Kecepatan angin diperkirakan hingga tiga hari di wilayah perairan Kalbar bisa mencapai hingga 15 knots,” ujarnya.
Mulai kemarin hingga 28-29 Desember 2018, diperkirakan daerah pesisir dan pinggiran sungai Kapuas yang dekat dengan muara, diperkirakan akan mengalami pasang cukup tinggi. Hal ini disebabkan terjadinya bulan purnama.”Para warga yang bertempat tinggal di sekitaran pesisir untuk mewaspadai adanya pasang yang cukup tinggi,” pesan Mara.

 

Laporan: Rizka Nanda, Maulidi Murni

Editor: Arman Hairiadi