Kalbar Pasar Empuk Narkoba

Bawa 5 Kg Sabu dari Malaysia

GAGAL BEREDAR. Petugas gabungan memperlihatkan tersangka MA dan MDR beserta barang bukti 5 Kg sabu di Kantor Bea Cukai Pontianak, Jumat (16/9). MARSELINA EVY

eQuator.co.id –  Pontianak-RK. Direktorat Jenderal Bea Cukai Pontianak menggelar rilis penyelundupan Narkoba jenis sabu, Jumat (16/9).

“Penggagalan penyelundupan ini dilakukan di Pos Lintas Batas Negara di Entikong, Selasa (13/9) lalu,” kata Saipullah Nasution, Kepala Direktorat Jenderal Bea Cukai, kemarin.

Kasus tersebut terungkap, ketika petugas Bea Cukai mendapatkan informasi adanya kendaraan yang membawa narkotika melewati pintu pos perbatasan. Selasa sore, satu unit mobil SUV KB 1197 HW melintas. Mobil itu dikemudikan seorang pria berinisial MA. Petugas Bea Cukai dan aparat penjaga di pos perlintasan memeriksa mobil dengan seksama. “Saat diperiksa, petugas tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan,” ujar Saipullah.

Tidak puas dengan hasil pemeriksaan, karena kendaraan tersebut sudah teridentifikasi dicurigai. Petugas Bea Cukai dan polisi melakukan pemeriksaan ulang dan lebih teliti di Kantor Bea Cukai Entikong. Petugas juga menginterview MA secara lebih intensif.

Akhirnya petugas gabungan penjaga perbatasan menemukan sebuah kotak yang mencurigakan. Kotak hitam yang dibuat dengan rangka besi tersebut dipasang di bagian bawah atau kolong mobil. “Sebelumnya kita menemukan bungkusan di dasbor, pintu, dinding toilet bus bahkan sound system. Kali ini dia naruhnya di luar (kolong) mobil,” terang Saipullah.

Petugas memotong kawat-kawat yang digunakan untuk melekatkan kotak ke body mobil. Kemudian petugas membuka kotak tersebut. Petugas menemukan lima bungkus teh warna gold bermerek ‘Guanyinwang’. Di dalamnya bukan berisikan teh, melainkan serbuk sabu.

“Masing-masing bungkusan kurang lebih satu kilogram. Total berat semua bungkusan ini 5,13 kilogram,” kata Saipullah.

Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) yang ditempatkan di Entikong langsung melakukan narcotic test pada sample kristal tersebut. Ternyata positif narkotika jenis sabu.

“Bayangkan saja, jika satu gram bisa dipakai oleh lima orang. Nah, lima kilo ini bisa mengakibatkan kerusakan pada 25.650 orang pemuda-pemudi Indonesia,” tegas Brigjen Pol Nasrullah, Kepala BNN Kalbar ketika diwawancarai setelah acara rilis selesai.

Menurut Nasrullah, Malaysia menjadi tempat transit perdagangan sabu. Sementara Kalbar menjadi pasar empuk Narkoba. “Bisa jadi barang ini berasal dari Tiongkok,” kata Nasrullah.

Setelah petugas memastikan barang tersebut sabu, perjalanan MA menuju Kota Pontianak tetap dilanjutkan. Kali ini petugas melakukan control delivery. Hasilnya, petugas di Pontianak mengamankan seorang pria berinisial MDR.

Direktur Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalbar, Kombes Pol Purnama Barus menyebutkan, kasus ini sedang dalam proses penyelidikan. “Kasusnya masih kita dalami, kita kembangkan. Karena mereka yang tertangkap ini mengaku hanya sebagai kurir,” kata Purnama.

Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjend TNI Andika Perkasa melalui Asintel Kodam XII/Tpr, Kolonel Inf Albert Simanjuntak mengungkapkan, digagalkannya penyelundupan sabu ini tidak lepas dari kerjasama semua pihak. “Kita saling berkoordinasi untuk menghentikan peredaran Narkoba. Bahkan kita berkoordinasi dengan pihak-pihak keamanan di luar negeri,” ungkap Albert. (epy)