eQuator.co.id – KUBU RAYA-PONTIANAK-RK. Setelah dua pekan lebih cuaca di Kalbar panas. Bahkan di beberapa titik terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kemarin, Selasa (26/3) hujan sedang mulai terjadi di beberapa kawasan di Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.
“Senin malam (25/3) sudah terjadi hujan di beberapa wilayah, diantaranya Kabupaten Landak, Sanggau, Sekadau sekitar dini hari,”ungkap Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I BMKG Supadio, Sutikno, Selasa(26/3).
Sutikno menambahkan, hujan juga terjadi pada subuh hari tanggal 26 Maret di sebagian daerah Sintang, dan terus dilanjutkan ke Kapuas hulu. “ Pagi-pagi juga sebagian daerah Kapuas Hulu terjadi hujan dan dilanjutkan dengan daerah Ketapang bagian selatan, sorenya Ketapang b2agian utara yang bersamaan dengan Kubu Raya sekitar Rasau, Sungai Raya dan Kota Pontianak,” kata Sutikno.
Dia menambahkan, hujan akan dilanjutkan ke daerah Kubu Raya bagian timur, yakni sekitar Terentang. “Kota Pontianak, Singkawang sebagian,” katanya.
Malam hari nanti, lanjut Sutino, hujan juga akan terjadi kembali di Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu. “Besok (hari ini, red) tanggal 27 April bisa banyak lagi daerah yang terjadi hujan hingga hari seterusnya,” ujar Sutikno.
Air hujan yang pertama turun setelah musim kemarau, Sutikno mengimbau agar tidak dikonsumsi, karena mengandung banyak partikel yang berbahaya bagi kesehatan. Ada baiknya jika air hujan yang pertama turun, setelah musim kemarau tidak langsung digunakan, karena berbahaya bagi kesehatan,” harapnya.
Di menambahkan, jika ingin menampung air hujan, sebaiknya mengambil air yang turun pada hari berikutnya, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang menganggu kesehatan.
Pantauan Rakyat Kalbar, hujan membasahi sejumlah kawasan di Kota Pontianak kemarin sore, meskipun tidak begitu lebat. Kondisi tersebut sangat dinanti para petugas pemadam kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), karena sejak beberapa hari terus berjibaku memadamkan api di beberapa lahan di Kota Pontianak dan sekitarnya. “Berpengaruh minimal untuk hari ini (kemarin, red) , kalau besok (hari ini) hujan deras dan merata, maka akan berpengaruh terhadap karhutla di Pontianak, terutama Pontianak Kota, Tenggara, dan Selatan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Pontianak, Saptiko ketika dikonfirmasi Rakyat Kalbar.
Dia menuturkan, karhutla sudah banyak yang berhasil dipadamkan. Kendati demikian, BPBD Kota Pontianak terus melakukan upaya pemadaman, khususnya di Sungai Selamat, Kecamatan Pontianak Utara.
BPBD juga terus melakukan patroli api, guna memantau kondisi lahan yang berada di wilayah Kota Pontianak. “Terus kita lakukan. Patroli terus dilakukan untuk pencegahan kathutla,” pungkasnya.
Karhutla di Kubu Raya
Karhutla masih terjadi di Kabupaten Kubu Raya. Lahan seluas 5 hektar lebih dengan sebaran enam titik api, terpantau di tiga lokasi. Desa Sungai Raya Dalam, Skunder C Desa Limbung, dan Desa Punggur Kecil.
Sekretaris Desa Sungai Raya Dalam, Dedi Setiawan menuturkan, di wilayahnya ada enam titik api yang ditemukan. “Perkiraan lebih dari lima hekatar,” ujar Dedi, Selasa (26/3).
Dia mengatakan, pemerintah desa bersama Masyarakat Peduli Api (MPA) yang dibentuk, terus berupaya melakukan pemadaman. “Di desa kami punya organisasi MPA dan ormas Pormas Pidam yang juga ikut membantu,” ungkapnya.
Upaya pemadaman mengalami sejumlah kendala, yakni dimulai dari peralatan dan sumber air. “Sekarang musim kering, jadi kita untuk mengambil air memadamkan pun susah,” akunya.
Dia mengimbau masyarakat, lebih bijaksana dalam membuka lahan. “Masyarakat jika membakar lahan lebih baik ditunggu, karena lebih terkontrol apinya,” harapnya.
Iptu Setyo Pra Mulyanto, Kepala Unit Rescue Direktorat Samapta Polda Kalbar mengatakan, pihaknya sudah seminggu melakukan upaya pemadaman. Namun berpindah-pindah, mulai dari Skunder C Desa Limbung, kemudian Desa Punggur Kecil di Kabupaten Kubu Raya.
Dia mengatakan, kesulitan dalam memadamkan api adalah lokasi kebakaran yang jauh dari sumber air. Sehingga selang petugas tidak mampu menjangkau titik api.
Selain itu, saat ini menjelang pemungutan suara Pemilu 2019. Dampaknya mengalami keterbatasan personel, karena banyak personel juga dikerahkan untuk melakukan pengamanan Pilpres.
Dilahan yang dipadamkanya hari ini kata dia, hampir saja membakar rumah warga. Namun beruntung petugas cepat datang ke lokasi dan melakukan pemadaman . “Tadi menyala ini.Tapi setelah kami semprot tinggal aspnya saja,” ungkapnya.
Laporan: Syamsul Arifin, Andi Ridwansyah, Tri Yulio HP
Editor: Yuni Kurniyanto