eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Partai Gerindra menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) se Kalbar di Hotel Kapuas Palace, Pontianak, Rabu (24/1). Rakorda ini turut dihadiri Sekretaris Jendral DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Menurut Muzani, Rakorda se Kalbar untuk mengkoordinasikan struktur partai provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa melalui struktur partai, termasuk anggota DPRD yang dimiliki dalam rangka pemenangan Gubernur, Bupati, Wali Kota yang diusung saat Pilkada serentak 2018.
“Karena itu, kita perlu menyamakan persepsi, menyamakan pandangan, merapatkan barisan, termasuk mengatur langkah strategis untuk pemenangan Pilkada 27 Juni tahun ini,” katanya.
Langkah-langkahnya tentu saja harus menyebarkan nama, wajah dan program unggulan. Supaya rakyat yakin bahwa pilihannya tidak salah. “Bahwa rakyat yakin bahwa masa depan Kalbar tambah baik,” ujarnya.
Pemilihan Milton-Boyman yang diusung Partai Gerindra kata dia, setelah harus memahami heterogenitas masyarakat di Kalbar baik berdasarkan suku dan agama. Gerindra mencari persamaan yang tetap bisa mempertahankan heterogenitas itu.
“Saya rasa menjadi penting karena sebagai partai harus mempunyai komitmen itu, kita harus menghargai apa yang terjadi di masyarakat dan kita memberi contoh bagaimana heterogenitas dijaga serius oleh partai kami,” pungkasnya.
Sedangkan terkait Pilpres seperti yang sudah diputuskan oleh MK kata dia, bahwa seseorang yang akan dicalonkan sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden harus diusung oleh partai politik atau gabungan Parpol setidaknya 20 persen kursi dari Pemilu 2014. Sama dengan 112 kursi DPR RI atau 25 persen dari suara di 2014. “Putusan MK bersifat final dan mengikat,” tegasnya.
Gerindra memiliki 73 kursi di DPR RI, sehingga masih kurang 39. Oleh karenanya, Gerindra akan berkonsentrasi bagaimana koalisi untuk mengusung Prabowo Subianto terbentuk. “Karena itu konsentrasi kami adalah itu, dan 73 tidak bisa mengusung sendiri,” pungkasnya.
Menurutnya, Kalbar dimungkinkan untuk menjadi basis kekuatan Partai Gerindra di Kalimantan. “Kalbar kita harap bisa menjadi basis di Kalimantan. Karena sekarang ada dua Dapil DPR RI yaitu dapil 1 dan 2,” ujarnya.
Menurutnya, ada 12 kursi DPR RI yang diperebutkan. Diharapkan dengan keberhasilan Pilkada 2018 menjadi password untuk keberhasilan di 2019. Mengenai verifikasi partai, ia mengatakan sudah menyampaikan kepada DPD dan DPC agar mulai bersiap-siap.
“Verifikasi merupakan bagian ataupun proses yang pernah kita alami di 2009, 2014 dan sekarang 2019 bukanlah barang baru. Saya rasa teman-teman DPD, DPC sudah siap menghadapi itu, Insy Allah tidak ada problem,” tukasnya.
Mengenai kisruh mahar politik yang sedang kencang berhembus menerpa Partai Gerindra. “Memang kita merasakan bahwa akhir ini, dan kali kesekian dari isu yang ditujukan kepada kami. Sehingga kami merasa ini adalah upaya cara untuk melakukan penyudutan kepada kami. Sampai hari ini kami menghadapi isu lain dari pada itu, sehingga kami harus tetap mensolidkan kekuatan dan barisan,” terangnya.
2018 adalah tahun politik, potensi yang dimungkinkan untuk dilakukan penurunan elektabilitas baik sebagai partai maupun calon presiden dilakukan. Tetapi tidak ada cara lain selain terus meyakinkan rakyat, masyarakat bahwa Gerindra tetap konsisten dengan cita-cita. Kehendak Gerindra adalah bagi bangsa dan negara.
“Kami harus intropeksi diri juga kepada diri kami bahwa di antara kami harus meluruskan antara cita-cita dan langkah supaya konsistensi itu terjamin,” tukasnya.
Muzani menyampaikan, pesan dari Prabowo Subianto, bahwa Partai Gerindra telah menghadirkan satu calon yang memenuhi unsur bagaimana masyarakat Kalbar tetap dapat terjaga, heteregonitasnya, tokoh-tokohnya. “Semua pandangan dan pikiran yang berkembang di Kalbar baik dari internal maupun non internal Gerindra sudah didengar, akhirnya Prabowo memilih Milton-Boyman,” jelasnya.
Ia berharap ini adalah pilihan terbaik masyarakat di Kalbar. Karena janji Milton-Boyman memajukan Kalbar, menjaga heterogenitas, kekompakan, persatuan, persaudaraan karena taglinenya Kalbar Era Baru. Mengenai program unggulan pasangan Mil-Boy yaitu pembentukan Provinsi Kapuas Raya kata dia, jika dimaksudkan untuk kesejahteraan dan kepentingan rakyat, kebaikan rakyat, kenapa tidak. “Itu tetap dalam NKRI, merah putih, bangsa Indonesia dan cara meningkatkan kesejahteraan rakyat, tidak masalah,” tutur Muzani.
Sementara itu, bakal calon Gubernur Kalbar yang diusung Gerindra, Milton Crosby mengatakan, Rakorda ini untuk konsolidasi partai.
“Saya diberikannya mandat dari pusat untuk menjadi Gubernur Kalbar memberikan semangat yang baru untuk mewujudkan Kalbar era baru,” katanya.
Melalui Rakorda ini kata dia, pihaknya akan melakukan konsolidasi partai baik secara fisik, mental maupun strategi. Sehingga diharapkan bisa memenangkan Pilgub. “Konsep kita nanti jika menang tetap sama seperti yang pernah dikatakannya sebelumnya,” jelasnya.
Menurutnya, konsep tersebut lebih membangun dalam menata kembali mulai dari segi infrastruktur, ekonomi kerakyatan, ekonomi kreatif, ekonomi investasi dan SDM untuk meningkatkan IPM.
“Sementara dalam penataan pemerintahan secara khusus berpacu pada pembentukan Provinsi Kapuas Raya dan lainnya yang telah menerima AmPres pada 2014 yang lalu dan tinggal menunggu peraturan pemerintah, karena pembentukan daerah otonomi baru tidak langsung UU, namun peraturan pemerintah,” paparnya.
Setelah tiga tahun diproses dengan UU, di samping itu penataan yang lain menunggu diselesaikan secara teknis, administratif dan kewilayahan. Tak hanya itu, dirinya juga menegaskan tidak pernah dimintai mahar oleh Gerindra. “Saya juga bingung, kenapa ada statament oknum yang menyatakan jika dimintai mahar oleh Prabowo Subianto. Kalau saya ndak ada, makanya saya heran yang kemarin. Karena mungkin kita tidak tahu mungkin salah jalur atau ada yang bermain di bawah,” ungkap Milton.
Laporan: Zainudin
Editor: Arman Hairiadi