eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kalimantan Barat sangat membutuhkan pelabuhan internasional. Untuk itu, Pemprov Kalbar mendesak pemerintah pusat melalui menteri Perhubungan RI agar rencana pembangunan pelabuhan internasional di Pantai Kijing Kabupaten Mempawah segera direalisasikan.
“Terkait pernyataan Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi mengenai pembangunan pelabuhan internasional di Kijing, Pemprov Kalbar mendesak agar pelabuhan tersebut agar segera direalisasikan dan secepatnya dibangun. Pelabuhan ini tentunya menjadi harapan kita bersama dan berharap tahun ini dapat segera dibangun,” ungkap Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya, saat dihubungi Sabtu (3/9).
Christiandy menjelaskan, rencana pembangunan tersebut sudah lama dilakukan Pelindo II. “Biaya untuk pembangunan pelabuhan cukup besar sekitar Rp10 triliun seperti yang dikatakan Menhub,” jelasnya.
Saat ini kondisi pelabuhan Dwikora Pontianak dapat dikatakan dari segi kelayakan dan efesiensinya kurang untuk sejumlah barang-barang seperti barang ekspor. Makanya kebutuhan akan pelabuhan internasional sangat beralasan. Pelabuhan internasional ini nantinya sebagai salah satu solusi pengembangan ekonomi Kalbar untuk bisa terbebas dari keterbatasan-keterbatasan yang ada.
“Kalbar punya sejumlah potensi agroindustri, kelapa sawit salah satunya. Produksi kelapa sawit yang pesat merupakan salah satu potensi kargo yang bisa ditangani di Pelabuhan Kijing. Dengan adanya potensi pengembangan produk turunan kelapa sawit, maka peluang ekspor terbuka dan kesemuanya itu membutuhkan tenaga kerja,” paparnya.
Ia menuturkan dengan komoditas utama di Kalbar seperti Crude Palm Oil (CPO), bauksit, timber, dan rubber yang tersebar dari wilayah utara sampai selatan, maka diproyeksikan terjadi pertumbuhan kargo. Sehingga Mempawah akan menjadi daerah yang istimewa. “Meski mengecil secara geografis karena dua kali pemekaran wilayah, Mempawah tinggal menunggu waktu untuk menjadi pusat perekonomian,” ulas Crystiandy.
Sebelumnya, Menhub RI, Budi Karya Sumadi mengatakan, mengenai pembangunan pelabuhan internasional Kijing Mempawah saat ini sedang dibahas.
“Kalau di sini (Pelabuhan Pontianak) drafnya empat meter kalau di Kijing itu 14 meter jadi bisa dibayangkan ada suatu pelabuhan yang besar lagi,” katanya saat mengunjungi Pontianak, Jumat (2/9).
Ia menjelaskan saat ini barang harus ke Jakarta dulu baru bisa ke Pontianak. Apabila pelabuhan internasional itu sudah dibangun dan beroperasi, maka aktivitas akan langsung ke pelabuhan tersebut. Tidak lagi ke Jakarta.
“Tentunya aktivitas pengiriman barang dan lain sebagainya akan langsung termasuk dari luar negeri,” ujarnya. Target pembangunan pelabuhan Internasional ini sekitar 3-4 tahun dan menelan anggaran Rp10 triliun-Rp12 triliun. “Saat ini masih tahap persiapan 3-6 bulan FS sudah selesai saat ini sedang di buat DED-nya,” pungkasnya.
laporan: Isfiansyah
Editor: Arman Hairiadi