eQuator.co.id – Surabaya-RK. Hati-hati kalo berkenalan dengan cewek di Facebook (Fb). Jangan sampai keliru, ternyata dia wanita jadi-jadian atau Waria. Seperti dialami DN, 43, warga Jalan Kranggan Pangselan Gang I/1 Surabaya, Jawa Timur.
Gara-gara menolak kencan saat kopi darat, korban diperas oleh dua waria di Jalan Darmo Kali Nomor 1-B, Minggu (15/1) malam. Akibatnya, uang korban Rp18,1 juta melayang.
Bermula dari perkenalan korban dengan dua pelaku lewat Fb yang mengaku sebagai wanita tulen ini. Foto profil di Fb pelaku begitu aduhai. Wajahnya cantik dan kulitnya mulus. Korban tidak mengetahui, jika pelaku merupakan Waria.
Pikiran kotor DN pun muncul. Dia iseng mengajak wanita pujaannya itu berkencan. Bak gayung bersambut, tawaran itu diterima pelaku. Bahkan pelaku memberi kode, DN bebas melakukan apa saja terhadap dirinya. Lelaki asal Kranggan itu pun makin bersemangat.
Setelah lama berhubungan melalui direct message (DM), keduanya sepakat untuk bertemu di indekos pelaku di Jalan Darmo Kali 1-B Surabaya. Dia bergegas menuju indekos pelaku dan langsung disuruh masuk ke kamar wanita jadi-jadian itu. Keduanya pun mulai mengobrol. Saat itulah DN mencium gelagat yang tidak beres. Suara wanita pujaannya itu ngebas, menimbulkan tanda tanya. Pelaku mengajak DN untuk bercinta.
Namun niat korban berkencan dengan gadis pujaaan hatinya langsung sirna, setelah mengetahui jika wanita yang selama ini berkomunikasi melalui facebook ternyata seorang Waria. Tentu saja, korban yang masih normal itu menolaknya. Korban mengaku tidak tahu, jika wanita itu ternyata wanita jadi-jadian alias bencong.
Begitu korban menolak berkencan, pelaku tersingung. Sontak pelaku memaksa korban untuk mengeluarkan dompet yang berisi uang Rp600 ribu dan satu kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank BCA.
Tak hanya itu, pelaku memaksa korban menyebutkan nomor pin ATM. Korban yang takut dengan ancamannya, terpaksa memberikan pin ATM-nya. Lalu, pelaku keluar kos bersama temannya yang juga waria meninggalkan korban sendirian.
“Pelaku mengambil ATM saya, lalu saya ditinggal sendiri di dalam kamar kos,” terang BN saat dikonfirmasi Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Senin (16/1).
DN akhirnya melapor ke polisi dengan dugaan pemerasan. “Kami masih cari pelakunya. Bukti CCTV sudah dikantongi,” ujar Iptu Ristianto, Panitreskrim Polsek Wonokromo. (jpnn)