Kabut Asap Kian Pekat, Karhutla di Kalbar Tak Kunjung Usai

ilustrasi.net

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Diperingatkan dari banyak pihak bahkan bahkaa sangat keras dari Gubernur Kalbar, Sutarmidji pun, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tidak terbendung. Sehingga kabut asap di Kalbar kian parah. Ironisnya lagi persoalan ini terus terulang seolah tidak ada upaya pencegahan secara serius.

“Kita selalu jatuh ke lubang yang sama, yang setiap tahun kita selalu mempunyai masalah seperti itu,” ujar Mad Nawir, Anggota DPRD Kalbar, Minggu (15/9).

Menurutnya, persoalan yang terjadi setiap tahunya ini seakan tidak ada penanganan serius baik lewat kebijakan atau apapun dalam upaya menekan karhutla agar tidak terjadi. “Kita seperti tidak mempunyai planning dan rencana atau solusi untuk mengatasi masalah ini,” cetusnya.

Mengenai karhutla, seluruh pihak terlebih pemerintah daerah seharusnya lebih sigap mensiasati serta memastikan daerahnya tidak terjadi karhutla.

Namun kenyataannya daerahyang lahannya terbakar menunjukkan kurang tanggap dengan daerahnya sendiri. “Seharusnya ke depan BPBD itu mempunyai rencana panjang untuk mengatasi masalah seperti ini,” katanya.

Jika perencanaan yang matang ditambah dengan ketersediaan anggaran yang memadai, tentu gerak pemerintah termasuk Badan penanganan bencana daerah (BPBD) bisa lebih optimal baik dalam upaya mengatasi hingga pencegahan agar karhutla tidak kembali terjadi di tahun-tahun berikutnya. “Karena setiap tahun terulang terus, saya minta kepada pemerintah untuk lebih fokus,” tegasnya.

Sekalipun terus diperingatkan namun tahun ini kembali dihantui dengn karhutla dan memunculkan kabut asap yang pekat, Mad NAwir menegaskan agar persoalan kembali menjadi pelajaran penting agar tidak kembali terulang di tahun depan dan tahun-tahun berikutnya.

Dikatakan dia, ke depan harus ada upaya pencegahan lebih keras jika ingin kalbar terlepas dari karhutla. “Seharusnya kita lebih fokus pada pencegahan, karena kita sudah mengetahui potensinya. Daerah ini potensi, daerah ini potensi,” tutupnya.

 

Reporter: Gusnadi

Redaktur: Andry Soe