eQuator.co.id – JAKARTA-RK. Kabupaten Kubu Raya kembali mengikuti pameran dagang kerajinan internasional Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) di Jakarta Convention Center (JCC), 24-28 April 2019. Pameran kerajinan nasional berskala internasional yang bertema sentral “From Smart Village to Global Market” itu dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo, Rabu (24/4).
Stan Kubu Raya menjadi salah satu dari 1.700 peserta yang terdiri dari dinas-dinas daerah, Kementerian/BUMN, dan peserta individu.
Inacraft 2019 yang dihadiri 1.000 pembeli potensial dari 60 negara juga menghadirkan Paviliun Luar Negeri yaitu dari Maroko.
“Ini momentum untuk kita mempromosikan hasil-hasil kerajinan lokal kita di tingkat nasional. Kita berharap dengan ajang pameran Inacraft yang berkelas internasional ini, paling tidak masyarakat luas bisa mengenal produk kita dan kemudian kita mendapatkan pasar,” kata Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo seusai mengikuti pembukaan Inacraft.
Sujiwo menyatakan dirinya bersama Bupati Muda Mahendrawan akan memberikan atensi penuh terhadap Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kubu Raya dan para perajin serta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Dirinya menyebut upaya pengembangan akan dilakukan mulai dari penganggaran untuk sektor terkait. Selain itu pemerintah daerah juga akan mencarikan pasar bagi hasil-hasil kerajinan lokal.
“Kita membantu mencarikan market dan kemudian memberikan bantuan-bantuan anggaran kepada para pengrajin yang betul-betul mempunyai kualitas dan layak untuk dipromosikan di tingkat nasional bahkan internasional,” ujarnya.
Ketua Dekranasda Kabupaten Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan mengaku bangga dengan keikutsertaan Kubu Raya di ajang Inacraft.
Menurut dia, Inacraft dapat menjadi forum untuk saling belajar khususnya terkait kegiatan pameran dagang kerajinan daerah.
“Ajang ini sangat tepat untuk bisa saling belajar. Pameran ini sudah 21 kali diadakan sehingga kita bisa belajar banyak dari daerah-daerah lain yang lebih dulu ikut. Bagaimana mereka bisa mengembangkan potensi yang ada di daerahnya masing-masing,” ujar Rosalina.
Rosalina berharap hasil-hasil kerajinan lokal Kubu Raya tidak saja digunakan masyarakat Kubu Raya, tapi juga dikenal dan digunakan masyarakat di daerah bahkan negara lain.
“Seperti ada provinsi yang sudah mengekspor barangnya keluar negeri. Nah, menuju ke arah situ memang perlu banyak perbaikan dan belajar,” ucapnya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kubu Raya, Nora Sari Arani mengatakan, stan Kabupaten Kubu Raya menampilkan sejumlah produk kreatif seperti kerajinan kayu, anyaman akar keladi air, aneka motif khas, dan sebagainya.
Nora mengatakan Kubu Raya memiliki cukup banyak produk kerajinan yang belum terpromosikan secara optimal. “Nah, karena Inacraft ini juga pameran tingkat internasional yang melibatkan ribuan stan, kita berharap paling tidak ada investor yang melirik untuk pemasaran-pemasaran kerajinan kita,” ujarnya.
Dalam Inacraft, Nora menyebut pihaknya hanya melibatkan perajin yang selama ini kontinu menampilkan produknya.
Menurut dia, tidak sulit menggandeng UMKM kerajinan untuk mengikuti pameran. Hanya saja tidak semua perajin punya stok yang cukup.
“Sehingga kita melakukan pemilihan produk yang potensial. Nah, itu yang kita ikutsertakan. Banyak sih yang membuat kerajinan, tapi tidak semuanya kontinu,” terangnya.
Ke depan, Nora berharap kualitas produk kerajinan lokal Kubu Raya dapat ditingkatkan terutama dalam hal sentuhan akhir. Selain itu ia menilai perlunya inovasi dalam hal model, pewarnaan, dan harga.
“Mudah-mudahan hal seperti ini bisa diperbaiki dan pemerintah daerah bisa memberikan subsidi untuk pengembangan lebih lanjut,” harapnya.(sul)