Juara Satu, Sambas Wakili Kalbar di Festival Pangan Nasional

Bahan Lokal Lior Nasional

NYICIP. Gubernur Sutarmidji menyicipi kuliner yang ditampilkan peserta festival pangan, Minggu (14/7), di taman Alun Kapuas Pontianak. Abdul Halikurrahman-RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Berbahan lokal bercita rasa nasional, mungkin itu taste kuliner yang laik disuguhkan. Para ibu dari Sambas yang menjuluki sajiannya dengan Gelora Rasa, boleh bangga ikut festival pangan bertajuk Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman, Minggu (14/7) di alun-alun sungai Kapuas Pontianak.

Ternyata lior para juri festival yang digelar Dinas Pangan Provinsi Kalbar, itu menetes di kuliner Kelompok PKK Kabupaten Sambas. Kuliner olahan dari ubi kayu alias singkong, dipadu dengan ikan remang dan sandwich tahu, meraih juara pertama kategori lunchbox.

Tak kurang 14 kelompok PKK adu lihai masak pangan lokal yang dibuka oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji. Mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu pun respons ikut mencicipi. Sekaligus memberi penilaian satu-persatu kuliner yang ditampilkan.

Bang Midji, karib Sutarmidji disapa, pon ngeritik ibu-ibu peserta festival. Kate die, kurang memperhatikan tampilan. Maksodnye, biase-biase jak cam masak di romah kali. Misalnya, keropok basah kuliner khas dari Kapuas Hulu.Penyajiannye monoton alias tak variatif sehingga walaupun gourmet khas itu enak, kesannya tak menggugah selera.

“Coba sekali-kali dicampur ebi. Mungkin tampilan warnanya bisa lebih menarik,” katanya.

Karena itu Gubernur berpesan, kedepan potensi makanan olahan yang ada di Kalbar harus terus berinovasi. Dan, setiap daerah harus betul-betul mengeksplor pangan unggulannya agar bisa menjadi ikon kuliner daerah.

“Misalnya, di Kota Pontianak ada talas (keladi). Potensi daerah itulah yang harus dikembangkan dengan olahan yang bercita rasa khas, kreasikan makanan dengan tampilanan yang menarik,” pesan Bang Midji yang pernah mencicipi macakan chef Farah Queen itu.

Ia berpendapat, produk makanan yang menjadikannya mahal bukan sekadar rasa saja, tapi karena tampilannya yang menarik. Makanya kata dia, tampilan perlu diperhatikan.

“Saya berharap, kedepannya lebih banyak inovasi,” tuturnya.

Inovasi dimaksud lebih ditekankankan pada penataan atau penyajian. “Kalau rasa, banyak sudah inovasinya. Tapi kalau bentuk, tampilan, itu yang paling perlu,” timpal Bang Midji.

Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar, Muhammad Munsif mengatakan, festival pangan lokal yang digelar itu merupakan agenda rutin tahunan. “Peserta melibatkan semua tim PKK dari kabupaten kota di Kalbar,” ujarnya.

Lomba kuliner yang ditandingkan yaitu menilai kreasi dengan memanfaatkan pangan lokal. Berbagai tampilan dan komposisi yang dihadirkan diharapkan bisa mengangkat pangan lokal.

Agar pangan lokal bisa menjadi alternatif sumber pangan yang sehat, bergizi, berimbang, aman. “Tujuannya dalam rangka mengurangi ketergantungan pada beras,” terang Munsif.

Wakili Kalbar

Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sambas, Widiastuti, mengaku sangat gembira tim nya menyabet juara satu. Meskipun Prestasi itu bukan kali pertamanya didapat.

“Tadi kami menampilkan lunch box dengan nama gelora rasa,” ungkapnya.

Maknanya, olahan makanan berbahan dasar singkong. “Untuk protein hewani kami menggunakan ikan remang. Kemudian untuk protein nabati ada sandwich tahu dengan isi sayuran,” jelasnya.

Sementara sayurannya dibuat dari campuran biji lobak, wortel, labu kuning dan daun singkong. “Untuk ikan remang diberi saos nanas. Karena di Kabupaten Sambas produksinya melimpah,” imbuh Widiastuti.

Atas kelihaian masak memasak se Kalbar itu, Kabupaten Sambas akan mewakili Kalbar di tingkat nasional festival pangan yang akan digelar di Kendari, Oktober mendatang. “Persiapannya nanti di tingkat nasional, kami akan kerjasama lintas sektor. Dinas Pangan akan mendukung sepenuhnya,” pungkasnya.

 

Laporan: Abdul Halikurrahman

Editor: Mohamad iQbaL