eQuator.co.id – JAKARTA-RK. KPU masih punya satu pekerjaan rumah setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dibacakan tadi malam. Yakni, menetapkan secara resmi Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2019–2024.
Sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2018, penetapan paslon terpilih pascaputusan MK wajib dilakukan maksimal tiga hari setelah putusan dibacakan.
Tadi malam tujuh komisioner KPU langsung menggelar rapat pleno di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. ’’Kami akan ikuti ketentuan yang ada di dalam undang-undang,’’ kata Ketua KPU Arief Budiman.
Dia menuturkan, KPU bekerja dengan menggunakan hari kalender. Karena itu, Minggu (30/6) adalah batas waktu bagi KPU untuk menyikapi putusan MK. ’’Kami akan menentukan kapannya untuk menetapkan pasangan calon terpilih,’’ lanjut mantan komisioner KPU Jatim itu.
Diprediksi, penetapan dilakukan Minggu mendatang. Sebab, tadi malam Jokowi langsung bertolak ke Osaka, Jepang, untuk menghadiri KTT G20. KTT tersebut diagendakan berlangsung selama dua hari, yakni hari ini dan besok (29/6).
Arief menjelaskan, pada dasarnya, tidak ada kewajiban bagi paslon terpilih untuk hadir saat penetapan. Namun, KPU tetap mengundang keduanya dalam agenda penetapan tersebut. Paslon terpilih akan ditetapkan dalam forum rapat pleno terbuka. Penetapan tersebut akan dituangkan dalam surat keputusan KPU.
Setelah penetapan, KPU mempersiapkan pelantikan Jokowi-Ma’ruf sebagai presiden-wakil presiden terpilih. Sesuai dengan jadwal, pelantikan dilangsungkan pada 20 Oktober 2019.
Sementara itu, setelah menyampaikan pidato politiknya, Jokowi dan rombongan bertolak ke Jepang dari Pangkalan Udara TNI-AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Ada tiga isu utama yang diangkat Indonesia dalam forum G20. Yakni, ekonomi dan keuangan global imbas perang dagang, inovasi pengembangan ekonomi digital dan artificial intelligence, serta penanganan kesenjangan kualitas infrastruktur, ketenagakerjaan, dan pemberdayaan perempuan di dunia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, ada empat sesi yang digelar di forum G20. Presiden Jokowi dijadwalkan berbicara sebagai lead speaker pada sesi tentang inequality, pendidikan, infrastruktur, SDGs, serta ekonomi digital. ’’Setiap kepala negara dapat dua sesi bicara,’’ ujarnya.
Di sela kegiatan G20, Jokowi dijadwalkan menggelar sejumlah pertemuan bilateral dengan beberapa kepala negara. Hingga Rabu (26/6), sudah ada 16 permintaan pertemuan bilateral. (Jawapos/JPG)