Joko Widodo Kunjungi Kalbar untuk Keenam Kalinya

Thank You Mister President

Terima Kunjungan. Wakil Gubernur Christiandy Sandjaya menerima kunjungan Tim Kemenkopolhukam di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Rabu (15/3). Naser Humas for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Dalam kunjungan kerjanya selama tiga hari, Presiden Joko Widodo dijadwalkan ‘keliling’ Kalimantan Barat. Petualangan Jokowi dimulai hari ini (16/3) di kabupaten paling timur Kalbar, Kapuas Hulu. Perjalanannya diakhiri Sabtu (18/3) di utara Kalbar, Kabupaten Sambas. Agendanya macam-macam, yang utama meresmikan keberadaan beranda terdepan Indonesia di dua kabupaten tersebut.

Wakil Gubernur Christiandy Sandjaya berterima kasih kepada pemerintah pusat yang telah sangat memperhatikan Kalimantan Barat. Wagub mengapresiasi political will Presiden Jokowi membangun daerah perbatasan.

“Sekarang Indonesia tidak lagi merasa ketinggalan. Karena ada pembangunan di wilayah perbatasan. Border dibangun supaya tidak kalah dengan negara tetangga,” ungkapnya di sela-sela pertemuan dengan tim dari Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan HAM, di kantornya, Rabu (15/3).

Ia mengatakan, Kalbar memang perlu atensi khusus karena letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan Malaysia. “Pemerintah pusat menaruh perhatian luar biasa dengan menggelontorkan dana besar untuk membangun daerah ini, semoga kedepan bisa mensejahterakan rakyat kami,” tutur Christiandy.

Membahas perbatasan, lanjut dia, tidak hanya bicara masalah keamanan. “Yang paling penting adalah kesejahteraan rakyat. Dan jangan sampai, proyek nasional yang menelan biaya begitu besar tidak membawa efek kesejahteraan masyarakat,” tekannya.

Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di sejumlah kabupaten di Kalbar, ditegaskan Wagub dua periode ini, sangat strategis. “Adanya border diharapkan bisa menjadi jalur perdagangan antardua negara, meskipu akses inipun tentu ada nilai positif dan negatifnya,” ucap Christiandy.

Karena itu, ia berpandangan, pengelolaan perbatasan perlu kolaborasi yang baik antar pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten. “Mengingat di perbatasan ada rakyat kita, jadi kita perlu bersinergi,” tegasnya.

Kedatangan presiden meresmikan dua PLBN sekaligus memupuk asa berbagai kalangan masyarakat. Termasuk warga di Sambas. Senada dengan Christiandy, Direktur Eksekutif BUMI (Buruh Migrant) Assambasy, Galih Usmawan menyebut, inilah bukti perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan daerah terluar, terutama kawasan perbatasan negara.

“(Dalam pemerintahan) sebelumnya, paradigma pembangunan wilayah perbatasan lebih menitikberatkan pendekatan keamanan dibanding pendekatan kesejahteraan. Sehingga wajah perbatasan kita sangat jomplang dibanding dengan wilayah perbatasan negara tetangga,” ujarnya, Rabu (15/3).

Kini, menurut dia, tapal batas Indonesia benar-benar menjadi etalase negara dengan dibangunnya PLBN Aruk, Sambas. “Kita berharap hal ini dapat mendongkrak perekonomian masyarakat setempat dan tentunya se-Kabupaten Sambas,” tuturnya.

Oleh karena itu, ia melanjutkan, Pemkab Sambas sendiri harus memiliki rancang bangun kebijakan yang holistik. Artinya, memperkuat SDM, menata infrastruktur dasar, memastikan ketersediaan air bersih, dan membangun sentra-sentra ekonomi rakyat untuk memperkuat program pemerintah pusat terkait perbatasan.

Meski begitu, ia menilai pendekatan keamanan tetap penting. Sebab, wilayah perbatasan super rentan dimanfaatkan untuk tindak kejahatan.

“Baik itu jalur peredaran narkoba, perdagangan, dan penyeludupan manusia, serta aktivitas ilegal yang berdimensi kejahatan transnasional,” papar Galih.

Sementara itu, petualangan Jokowi di Kalbar dimulai saat ia mendarat di Bandara Pangsuma, Putussibau, Kapuas Hulu, dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (16/3). Ia dijadwalkan terbang dari Jakarta sekitar pukul 07.30.

Presiden terbang dengan pesawat RJ 85 dari Jakarta langsung ke Putussibau. Penerbangan itu diperkirakan memakan waktu 1 jam 45 menit.

“Sampai di Putussibau, Presiden Jokowi ingin makan siang. Pak Jokowi sudah pesan, makan di rumah makan biasa saja. Usai makan siang, dia langsung berangkat ke perbatasan,” terang Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Kalbar, Syarif Yusniarsyah dijumpai Rakyat Kalbar, Rabu (15/3) pagi.

Di sana, presiden meresmikan PLBN Nangau Badau. “Dari Putussibau, presiden berangkat menggunakan mobil. Perjalanan ke Nanga Badau butuh waktu empat jam,” ujarnya.

Selain meresmikan Border Nanga Badau, Presiden Jokowi akan memberikan kartu sakti kepada warga perbatasan. Diantaranya, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Makanan Tambahan (PMT), dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Protokol kepresidenan sudah tiba di Kota Pontianak sejak dua hari lalu. Tidak ada persiapan istimewa. Protokol kepresidenan hanya meminta Pemprov Kalbar menyiapkan 14 Kijang Innova Hitam dan dua Mercy.

“Setelah meresmikan PLBN Nangau Badau, Presiden Jokowi mungkin saja menginap di Putussibau. Tapi bisa juga langsung pulang ke Pontianak, untuk bersiap-siap dengan agenda selanjutnya,” jelas Yusniarsyah.

Sesuai jadwal, Presiden Jokowi dan Ibu Hj Iriana Joko Widodo akan berkunjung selama tiga hari ke Kalbar. Mulai 16 hingga 18 Maret 2017. Ada empat daerah yang dikunjungi. Yakni, Kabupaten Kapuas Hulu, Sambas, Mempawah dan Pontianak.

“Semula, 17 Maret 2017, Presiden Jokowi diagendakan ke Mempawah. Namun jadwal itu sepertinya akan berubah. Presiden mungkin akan ke Sambas dulu baru berkunjung ke Mempawah,” ujarnya.

Di Aruk, Kabupaten Sambas, Presiden Jokowi hanya meresmikan PLBN. Tidak seperti di Nanga Badau yang membagikan kartu sakti. Belum diketahui, apakah di Sambas, Presiden Jokowi akan bermalam atau langsung pulang ke Pontianak.

Setelah dari Sambas, Jokowi akan ke Mempawah. “Presiden ingin melihat pembangunan di Pantai Kijing. Sekaligus memberikan kartu sakti seperti KIS, KIP, PMT dan PKH,” jabarnya.

Selesai dari Mempawah, boleh jadi presiden akan berkunjung ke Keraton Kadriah Pontianak. Juga meninjau kawasan Kampung Beting atau meresmikan salah satu pasar di Kota Pontianak.

Setakat ini, Presiden Jokowi terhitung sudah enam kali datang ke Kalbar. Menurut Yusniarsyah, kedatangan Presiden ke daerah adalah hasil lobi-lobi Gubernur Cornelis.

“Demi kepentingan membangun daerah Kalbar,” ujarnya.

Kalau dibanding-bandingkan dengan dulu, sambung dia, lebih hebat masa kepemimpinan Gubernur Cornelis. “Lihat saja, selama dua peridoe sebagai gubernur, beliau konsen dan serius membangun Kalbar,” pungkas Yusniarsyah.

Dari pantauan Rakyat Kalbar di Mempawah, persiapan menyambut presiden dilakukan oleh Kodim 1201/Mph dengan menggelar apel khusus bersama kepolisian di halaman Kantor Bupati. Dandim 1201/Mph, Letkol Inf Win Nindar, menuturkan ada 4 titik kunjungan presiden nantinya.

“Dijadwalkan ada 2 objek saja, karena masuk dalam rangkaian juga, jadi ada 4 objek kunjungan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, tugas para personel gabungan tersebut adalah mengamankan rute yang direncanakan akan dilalui presiden. Mulai dari Siantan, Wajok, Mempawah, hingga Sungai Kunyit.

“Untuk personel di wilayah kita sendiri dilibatkan 1000 orang, dari TNI, Polri dan institusi terkait dengan bidang masing-masing,” beber Win.

Di kawasan Kabupaten Mempawah, presiden akan mendatangi lokasi Mobile Power Plant (MPP) PLTU Jungkat, kemudian ke Masjid Al-Falah untuk Salat Jumat berjamaah dan diteruskan makan siang. “Selanjutnya presiden akan mengunjungi Pantai Kijing untuk melihat lokasi pembangunan Pelabuhan Internasional dan membagikan kartu KIP dan KIS,” sambungnya.

Masih dalam persiapan penyambutan presiden, Bupati Ria Norsan didampingi Sekda Mochrizal memantau langsung Pantai Kijing, Sungai Kunyit, kemarin. Kabag Humas Pemkab Mempawah, Syamsul Rizal menjelaskan, persiapan telah dilakukan oleh bupati beserta Forkopimda.

Di sisi lain, meski belum bisa dipastikan rombongan presiden akan mampir ke Singkawang dalam perjalanan ke Sambas, Kapolres Singkawang AKBP Sandi Alfadien Mustofa tetap bersiap-siap. Dia mengungkapkan, telah ada penambahan pasukan dari Polda Kalbar sebanyak 300 personil.

“Dari tim ajudan saat ini sedang penjajakan rencana Bapak RI 1 ke Singkawang. Mungkin dari pihak Pemkot Singkawang yang mengelola,” tuturnya.

Informasi yang didapat dari beberapa sumber, Jokowi akan singgah ke Singkawang usai meresmikan Border Aruk dan mampir ke Singkawang. Bisa jadi salat di Masjid Raya Singkawang kemudian mengunjungi Hotel Swiss Bellin. Namun, hal ini masih tentatif.

“Besok kami rapat lagi dengan Paspampres terkait rencana singgahnya presiden ke Singkawang,” ujar Sekda Singkawang, Syech Bandar.

Senada, Dandim 1202 Singkawang, Letkol Czi Darody Agus. “Kita akan rapat lagi dengan Paspamres, tapi tempat yang dikunjungi belum dapat kita informasikan. Tidak ada agenda resmi di Singkawang, kalaupun singgah hanya mampir saja, dan sifatnya kondisional,” singkat dia.

 

Laporan: Deska Irnansyafara, Sairi, Ari Sandi, Suhendra

Editor: Mohamad iQbaL