Kalau Wakil Presiden Jusuf Kalla lunch (makan siang) bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, siang kemarin (8/1), Presiden Joko Widodo memilih dinner (makan malam) penuh canda bersama puluhan wartawan kepresidenan di Istana Negara, pada Jumat petang (8/1).
Agenda makan malam ini memang sudah terjadwal sejak Kamis. Ini bentuk silaturahmi tahun baru presiden dengan wartawan yang meliput kegiatannya di Istana Negara. Sebelumnya, makan malam yang sama sudah pernah digelar setahun lalu.
Ada aturan khusus saat acara makan bersama itu digelar. Sebelum masuk ke ruang Istana Negara, para wartawan dari berbagai media massa nasional itu harus meninggalkan tas beserta perlengkapan liputannya. Termasuk telepon genggam. Hanya biro pers Istana yang boleh membawa kamera foto dan video untuk merekam acara makan malam itu.
Maklum, selama ini awak media massa selalu sibuk dengan gadget dan peralatan liputannya masing-masing. Sehingga waktu berbincang satu dengan yang lain pun terkadang minim. Mungkin saja, semua alat komunikasi sengaja dilarang dibawa agar semua bisa berbincang santai sambil makan malam bersama.
Saat masuk, ruang tengah Istana Negara yang biasa dipakai untuk pelantikan pejabat disulap menjadi tempat makan malam tersebut.
Belasan meja bundar ditata apik untuk makan malam sederhana tersebut. Prasmanan dari restoran seafood kesukaan presiden sudah tersedia. Mulai dari kerang bambu, kepiting, cumi, ikan bawal bakar, sup iga, dan daging burung punai.
Sebelum makan, pria yang akrab disapa Jokowi itu menghampiri semua meja untuk berjabat tangan. Ia memakai baju andalannya, kemeja putih lengan panjang lengan digelung dan celana hitam.
“Makan dulu, nanti ngobrolnya sebentar,” kata Jokowi tanpa basa-basi sambil mengajak wartawan mengambil prasmanan yang disediakan.
Usai menyantap makanan yang dihidangkan, Jokowi berbincang dan berfoto dengan wartawan. Jokowi enggan melayani pertanyaan-pertanyaan berat seputar politik. Terutama soal reshuffle Kabinet Kerja. Karenanya, ketika ada yang menanyakan kapan reshuffle kabinet akan dilakukan, ia justru menjawabnya dengan candaan.
“Bisa bulan satu, bulan dua, bulan tiga, bulan empat, terus,” katanya sambil tertawa kecil. Wartawan pun dibuat kecele dengan jawaban itu.
Kegiatan makan bersama ini sudah dilakukan empat kali di Istana Negara. Hanya untuk silaturahmi sehingga presiden tidak diwawancara secara khusus oleh wartawan yang hadir. (Jawa Pos/JPG)