Jewita Pamerkan Produk UMKM Lokal

Pameran Pontianak Ekonomi Kreatif

LADA DAN MADU. Anggota Jewita Kalbar, Pontiana Bajaria memperlihatkan produk lada dan madu di Pameran Pontianak Ekonomi Kreatif Expo dan Festival Kuliner di Halaman Parkir Ayani Megamall, kemarin. Nova Sari-RK

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Di samping fokus dalam pengembangan pariwisata, Jejaring Wisata (Jewita) Kalbar kerap mengisi stan-stan pameran, khususnya di Kota Pontianak. Begitu pula di Pameran Pontianak Ekonomi Kreatif Expo dan Festival Kuliner yang digelar di Ayani Megamall sejak 19-23 Oktober 2018. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian memperingati Hari Jadi (Harjad) ke 247 Kota Pontianak.

Dalam pameran ini Jewita Kalbar bekerjasama dengan petani lokal. Jewita mempromosikan produk petani Lada Batu Layar khas Desa Sendoyan Kabupaten Sambas dan Madu Hutan asli Kapuas Hulu. Adapula aneka kerajinan ekonomi kreatif dari Kota Pontianak berupa lukisan-lukisan pemandangan yang dipajang dan dijual di stan ini.

“Sebagai penggiat wisata tentu kita tidak hanya konsen pada wisata. Namun pada pelaku petani, UMKM yang juga turut berkontribusi dalam pariwisata kita kembangkan,” ujar Direktur Jewita Kalbar, Aristono Edi Kiswantoro, Selasa (23/10).

Hasil dari petani serta kerajinan UMKM Kalbar memiliki peluang ekonomi cukup tinggi. Makanya olahan produk yang dibuat banyak diminati pengunjung.

“Seperti lada, yang memang kita ambil dari petaninya langsung. Sama halnya madu hutan dan kreasi lukisan-lukisan dengan panorama obyek wisata juga banyak disenangi pengunjung. Tak sedikit yang membeli, baik pengunjung dari Pontianak bahkan di luar Kalbar,” ungkapnya.

Lada batu layar misalnya, produk ini sangat baru. Namun antusias pengunjung membeli produk ini sangat tinggi. Bahkan di hari pertama habis terjual.

“Begitu juga dengan madu, tak sedikit pengunjung memesan bahkan ingin menjadi pelanggan tetap. Ini artinya produk lokal kita sangat diminati,” tutupnya.

Pelaku UMKM produk lada batu layar yaitu Dedi Khanza. Pemuda asal Sambas ini mengatakan, lada batu layar diambil langsung ke petani. Terutama di Dusun Batu Layar, yang memang menjadi pusat penghasil lada. “Namun kita berupaya mempromosikan lada ini dengan pengemasan yang lebih menarik,” sebutnya ketika ditemui di stan Jewita.

Dedi berharap produk khas daerahnya ini dapat dikenal masyarakat.

“Pak Kades juga berkomitmen produk lada kita ini akan diperbantukan dengan TP PKK Sendoyan baik dari produksi dan pengemasan dengan kelengkapan administrasi lainnya,” tukasnya. (nov)