eQuator.co.id – SINTANG-RK. Rapuh dan tak mampu menahan beban berat, Jembatan Sungai Keliling Sepauk, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, seketika jebol saat dilalui truk melebihi muatan, Kamis (10/1) sekira pukul 08.45 WIB.
Jembatan tersebut kondisinya memang cukup memprihatinkan. Dibangun sejak tahun 1980 silam oleh pemerintah, hingga saat ini hanya diperbaiki secara swadaya masyarakat setempat.
Jembatan di jalan poros menuju Sepauk Kota tersebut, merupakan akses yang sangat dibutuhkan masyarakat. Menghubungkan tiga desa di hulunya. Yakni Desa Tanjung Ria, Tanjung Hulu dan Sungai Raya. Jika tidak segera diperbaiki aktivitas tiga desa tersebut terancam akan lumpuh.
Kapolsek Sepauk, Suwaris saat dikonfirmasi mengatakan, truk dengan nomor polisi KB 9292 EA yang terperosok itu membawa muatan sembako yang akan diantar ke Pasar Sepauk. Namun nahas, belum sampai ke tempat tujuan sudah dapat masalah.
“Sebenarnya Jembatan Sungai Kelilit ini, tiga bulan lalu sudah kita servis bersama warga, hanya saja memang kondisi galangnya sudah lama dan tua,” ujarnya, saat dikonfirmasi.
Kondisi jembatan ini kian parah usai diterjang banjir beberapa waktu lalu. Dia meminta kepada truk ekspedisi yang mau melintasi jembatan maupun jalan yang berada di Sepauk, tidak membawa muatan berlebihan. Dikhawatirkan terjadi lagi hal-hal yang tak diinginkan.
“Muatan tidak boleh lebih dari delapan ton. Karena kekuatan jembatan yang sudah tua dan jembatan itu merupakan satu-satunya akses kendaraan roda empat ke Sepauk,” katanya.
Dia juga mengatakan, bahwa truk tersebut kini sudah ditarik dengan alat berat. Secepatnya jembatan akan diperbaiki lagi. Agar kembali dapat digunakan masyarakat yang hendak melintas.
“Kami bersama warga dan pemilik kendaraan akan bergotong-royong untuk memperbaiki, biar jembatan berfungsi kembali. Mungkin besok pagi warga sudah mulai bekerja. Untuk pendanaan perbaikan dibantu sama pihak truk,” terangnya.
Dia juga mengatakan, bahwa jembatan itu sebenarnya sudah disurvei oleh tim UPJJ sesuai arahan Bupati Sintang untuk direnovasi. Hanya memang bertahap, karena disesuaikan kemampuan APBD.
“Tahun 2018 ada dua jembatan yang sudah diperbaiki. Mudah-mudahan 2019 ini lebih dari dua,” pungkasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Sintang dapil Tempunak-Sepauk, Agustinus prihatin melihat kondisi truk bermuatan terpuruk di jembatan itu.
“Jembatan kayu itu umurnya sudah tua, wajar saja kalau sudah rusak. Sudah kerap kali dilakukan rehab oleh masyarakat dan yayasan gotong-royong Sepauk,” terangnya.
Sebagai wakil rakyat, kata Agustinus dirinya sudah berupaya mendorong pemerintah dengan mengusulkan perbaikan saat rapat di DPRD.
“Sudah sering kami usulkan melalui forum DPRD maupun pandangan umum fraksi. Supaya ada perhatian dari pemerintah. Mengingat jembatan itu sudah tidak aman lagi untuk dilewati,” katanya.
Maka dari itu, dirinya sebagai anggota DPRD dapil setempat meminta kepada pemerintah untuk segera mengganti jembatan itu menjadi jembatan beton atau permanen. Dia juga mengimbau masyarakat supaya berhati-hati saat melintasi jembatan tersebut.
Laporan : Saiful Fuat
Editor : Andriadi Perdana Putra