Jembatan Penyeberangan Orang Terkendala Lahan dan Gardu

Pembangunannya Sudah Lama Diwacanakan Pemkot

Ilustrasi.NET

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Sudah lama Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mewacanakan pembagunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di depan Ayani Mega Mall Jalan Ahmad Yani. Namun karena kendala lahan dan gardu, sampai saat ini pembangunannya belum juga terealisasi.

“Sekarang kita bersama pihak pemilik batas lahan yang ada di seberang Mega Mall sedang membicarakan masalah penggunaan lahan untuk tiang JPO tersebut,” ujar H. Sutarmidji, SH MHum, Wali Kota Pontianak, Senin (16/5).

Orang nomor satu di Kota Pontianak mengungkapkan, akibat lahan Pemkot Pontianak terpaksa menunda pengerjaannya. Sampai ada kesepakatan apakah lahan tersebut ganti rugi atau pemiliknya merelakannya.“Hingga kini belum bisa diambil keputusan bersama sehingga jembatan tersebut belum dikerjakan,” imbuhnya.

Padahal, kata pria yang karib disapa Midji ini, mendesain konstruksi bangunan serta lokasi sudah ditetapkan. Jika selama negosiasi tidak ada kesepakatan, terpaksa desain tersebut diubah. Karena Pemkot akan tetap melanjutkan pengerjaannya.

“Namun di lahan itu akan kita tetapkan garis sempadan sungainya. Kalau sekarang 10 meter, biar saja 10 meter juga nantinya akan saya tetapkan, kalau pemilik lahan tidak mau sama sekali menyerahkan lahannya,” ungkapnya.

Menurut Midji ini menuturkan, seharusnya pemilik lahan sukarela memberikan lahan yang menjadi lokasi pembagunan JPO. Selain untuk kepentingan bersama, juga membuat penataan Kota Pontianak semakin rapih.

Sebenarnya, Kata Midji, Pemkot bisa saja membangun JPO tersebut di pinggir bahu jalan. Hanya saja persoalannya ke depan pemerintah hendak melakukan pelebaran jalan. Tentu saja, jembatan tersebut menjadi tidak elok berada di badan jalan. “Kita maunya pembangun JPO ini masuk antara bangunan Indosat dan lahan kosong itu. Atau alternatif lain kita buat seperti model halte Busway dengan posisi dari depan Mall ambil sisi belok ke kanan kemudian langsung lurus ke Jalan Media,” jelasnya.

Kendala lain dari pembangunan JPO tersebut kata Midji yakni adanya gardu milik PLN. Terkait itu, ia sudah meminta PLN agar bersedia memindahkan tiang-tiang listrik yang ada. “Gardu ini juga menjadi masalah kita. Cuma dua ini saja masalahnya, yang lain tidak ada masalah,” demikian Midji.

 

Laporan: Gusnadi

Editor: Arman Hairiadi