eQuator.co.id – Pontianak-RK. Pemerintah Kota Pontianak meminta pembangunan fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang saat ini tengah dikerjakan oleh PT Makmur memiliki ciri khas budaya Melayu Pontianak. Agar setiap tamu yang datang bisa melihat dan mengetahui motif ciri khas kebudayaan Kota Pontianak.
“Arsitekturnya (bentuk JPO yang dibangun) berbeda-beda nantinya, tapi kita minta suatu ada unsur-unsur tradisionalnya, supaya ada ciri khas Kota Pontianak,” kata Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Selasa (18/10) di kantornya.
Dia menjelaskan, pembangunan JPO ini merupakan kerjasama antara Pemkot Pontianak bersama PT Makmur sebagai perusahaan advertising (periklanan). Terdapat lima titik JPO yang akan dibangun nantinya. Yaitu depan Mega Mall, Jalan S Parman, depan Bank Kalbar, Jalan Asahan dan Jalan Pangsuma.
“Ini sudah direncanakan sejak dua tahun lalu dan sudah dilelang kepada perusahaan advertising, karena kita tidak mengeluarkan anggaran, yang menang itu PT Makmur, dengan kompensasi pemasangan billboard selama lima tahun,” jelasnya.
Saat ini progres pembangunan sudah sampai pada tahap pencetakan rangka baja di workshop. Bulan depan diharapkan sudah dapat dipasang. Pemkot minta prioritas yang di depan Mega Mall. Perlu 6 bulan penyelesaian, biaya sekitar Rp600 juta sampai Rp900 juta
“Cuman memang kemarin ada sedikit kendala, karena pembangunannya kena tanah Mega Mall, pos polisi dan tanah milik Indosat. Sudah dilakukan pendekatan dan sudah selesai kemarin,” ungkap Edi.
Niat Pemkot untuk membangun JPO didasari oleh kajian bersama Forum Lalu Lintas Kota Pontianak tentang keamanan berlalu lintas. JPO berfungsi untuk memberikan fasilitas dan kemudahan pejalan kaki untuk menyeberangi jalan.
“Terutama yang akan pergi pulang dari pusat perbelanjaan Mega Mall, supaya lebih ada rasa aman. Banyak masyarakat saat ini nyeberang dengan melompati parit di tengah. Tidak ada pengamanan. Sangat riskan,” demikian Edi.
Laporan: Fikri Akbar
Editor: Arman Hairiadi