Jelang UNBK, Sejumlah Sekolah Kekurangan Komputer

ilustrasi UNBK

eQuator.co.id = Ngabang-RK. Sejumlah sekolah yang ada di Kabupaten Landak terus bersiap untuk menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang dijadwalkan akan terlaksana pada 2-5 April mendatang, bagi tingkat SMA sederajat.

Meski terus bersiap, kendala-kendala berarti masih dihadapi. Salah satunya menyoal ketersediaan komputer. Seperti di SMA Negeri 1 Ngabang. Di sekolah ini memang memiliki komputer, namun jumlahnya tak sebanding dengan peserta ujian.

“Karena UNBK ini baru pertama kalinya, maka masih terdapat keterbatasan dengan sarana pendukung pelaksanaan seperti komputer dan server. Komputer di sekolah kami memang masih sangat kurang,” ujar Kepala SMAN 1 Ngabang, Thomas Edison, Senin (5/3).

Di SMAN 1 Ngabang, lanjut Thomas, terdapat kurang lebih 60 unit komputer. Sedangkan jumlah peserta didik SMAN 1 Ngabang yang terdaftar sebagai peserta UNBK sebanyak 280 peserta.

“Pada prinsipnya, kami sudah siap melaksanakan UNBK tahun ini. Namun dalam persiapan itu, kita berkolaborasi dengan sejumlah sekolah lainnya. Itu memang diwajibkan,” tutur dia.

Dengan adanya kolaborasi ini, lanjut Thomas, sekolah-sekolah yang tergabung dalam kolaborasi itu saling mendukung dan melengkapi hal-hal yang kurang dalam pelaksanaan UNBK nantinya.

Masalah krusial menyoal jumlah komputer ini juga dihadapi SMKN 1 Ngabang. Sekolah yang Dominikus Dasit ini sejatinya sudah melaksnakan UNBK sejak tiga tahun lalu. Namun, masalah minimnya komputer dan server, belum saja terpecahkan. Masih menjadi kendala utama bagi sekolah itu.

Di SMKN 1 Ngabang, terdaftar sebanyak 333 peserta UNBK. Dengan kondisi ini, paling tidak harus menyiapkan tiga atau empat server.

“Untuk server, sudah terpenuhi di sekolah kami. Sedangkan untuk komputer, kami baru ada 60 unit. Paling tidak kami harus siap sekitar 100 sampai 110 unit komputer. Itu jumlah minimal,” ujar Domi.

Untuk menutupi kekurangan, kata Domi, pihaknya harus mencari sebanyak 50 unit komputer atau laptop dengan cara meminjam kepada peserta didik.

“Kalau jumlah komputer kita sudah mencapai 100 sampai 110 unit, itu sudah normal. Kita tidak perlu meminjam lagi milik peserta didik,” kata Domi.

Diakui dia, sekolahnya sudah melaksanakan simulasi UNBK sebanyak dua kali dalam rangka menghadapi pelaksanaan UNBK utama nanti.

“Geladi bersih kita sudah laksanakan dari tanggal  5 sampai 7 Maret. Di hari pertama pelaksanaan geladi bersih ini tidak ada masalah,” ucapnya.

Laporan: Antonius

Editor: Ocsya Ade CP