eQuator – Putussibau-rk. Sempat terjadi lonjakan penumpang di Bandara Pangsuma menjelang perayaan Natal kemarin.
“Lonjakan penumpang tersebut mulai dari hari Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu. Namun pada hari Senin dan Selasa jumlah penumpang sudah kembali normal,” kata Suhardoyo, Kepala Bandara Pangsuma, Rabu (23/12).
Menurut Suhardoyo, di Bandara Pangsuma ada dua maskapai yang beroperasi, yaitu Garuda dan Kalstar. Pada saat normal, sekitar 100 sampai 110 orang penumpang yang dilayani kedua maskapai tersebut. “Pada masa lonjakan penumpang minggu lalu pesawat Garuda mengangkut sebanyak 69 penumpang. Sementara Kalstar mengangkut sebanyak 70 penumpang. Kalau untuk kapasitas Garuda mampu mengangkut 70 penumpang. Sementara Kalstar kapasitasnya sebanyak 72 penumpang,” terangnya
Tanggal 1 januari 2016, Kalstar akan libur. Hanya pesawat Garuda yang tetap jalan beroperasi. “Kalau harga tiket tidak mengalami kenaikan dan masih tarif normal. Sekarang harga tiket tertinggi Rp1.740.000 itu sudah termasuk PPN dan asuransi. Hari biasa juga seperti itu harganya. Kalau untuk harga terendahnya Rp600 ribuan lebih. Biasanya, penumpang akan stabil nanti setelah tahun baru,” ungkap Suhardoyo.
Dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Bandara Pangsuma selalu menerapkan pelayanan sesuai SOP. Semua penumpang dan barang bawaannya harus diperiksa. “Kami bekerjasama dengan pihak kepolisian apabila ada barang terlarang dan ada teroris,” pungkasnya.
Sejauh ini pihak Bandara Pangsuma belum pernah menggagalkan penyeludupan barang terlarang yang dikirim atau yang dibawa penumpang. Alat pemeriksaan barang dan orang di Bandara saat ini masih berfungsi dengan baik. “Kalau untuk memeriksa orang menggunakan alat metal detector. Sehingga jika ada yang terdeteksi pasti alat itu mengeluarkan suara,” jelasnya.
Suhardoyo mengakui kekurangan personil menjadi kendala pihaknya. Saat ini jumlah petugas yang ada sebanyak 49 orang, idealnya yang diperlukan untuk satu bandara 70 orang. “Kekurangan tenaga itu pada posisi yang penting seperti keamanan, teknisi alat berat, teknisi listrik, petugas pemadam kebakaran dan sebagainya,” tutup Suhardoyo. (aRm)