Jangan Terpaku Hanya Pada Satu Jenis Pangan

Suriansyah

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kalbar kaya akan pangan. Namun masyarakat masih sangat terpaku pada satu jenis saja. Banyak jenis yang kurang diberdayakan, baik untuk konsumsi maupun dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Sehingga perlu dilakukan diversifikasi pangan dan ujicoba resep baru,” ujar Suriansyah, Wakil Ketua DPRD Kalbar, Selasa (26/3).

Diversifikasi pangan merupakan program yang dimaksudkan agar masyarakat tidak terpaku pada satu jenis makanan pokok saja, dan terdorong untuk mengonsumsi bahan pangan lainnya, sebagai pengganti makanan pokok.

“Selama ini pangan lokal kurang diberdayakan dan dikembangkan. Sehingga kurang dikenal dan berdaya saing rendah. Padahal potensinya sangat besar dan bisa menjadi alternatif pangan masyarakat,” paparnya.

Beberapa pangan lokal yang dimaksudkan Suriansyah tersebut, di antaranya keladi, singkong, sagu, ubi jalar atau umbi-umbi lainnya.

“Kalau pangan lokal ini diberdayakan dan dikembangkan dengan baik, niscaya akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama para petani di Kalbar,” tukasnya.

Menurut Suriansyah, untuk mengembangkan pangan lokal, agar dikenal dan berdaya saing tinggi, perlu dilakukan berbagai penelitian, mulai dari aspek budidaya untuk meningkatkan produktivitasnya, hingga promosi untuk peningkatan penjualannya. “Perlu promosi secara masif,” ucapnya.

Dia juga mendesak Pemprov Kalbar dan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) RI memerhatikan nasib petani di Kalbar yang sejauh ini tampak masih kurang

“Selama ini, kita sangat berkepentingan terhadap ketahanan pangan, tetapi kita kurang memerhatikan nasib petani,” sebutnya.

Petani, lanjut dia, masih mengeluh kekurangan pupuk. Kalaupun tersedia, tetapi sudah lewat musim tanam. Akibatnya, pupuk tersebut untuk musim tanam berikutnya. Selain itu, dalam menyerap pangan lokal, harga yang ditawarkan pemerintah juga sangat rendah. “Hal ini tentu saja memperngaruhi tingkat kesejahteraan para petani,” lugasnya.

 

Reporter: Gusnadi

Redaktur: Andry Soe