eQuator.co.id – Sukadana-RK. Kerusakan jalan poros Siduk-Nanga Tayap, yang menghubungkan Kabupaten Kayong Utara dengan Ketapang, kian parah.
Nyaris tiap hari, masyarakat yang melintas di sana terhenti beberapa jam lamanya disebabkan badan jalan tertutup kendaraan roda empat yang amblas. Asli, kondisi jalan nasional di selatan Kalbar itu ‘keren abisss’ (bahasa gaul yang berarti ‘rapi banget’).
Seperti yang terjadi Minggu (14/2). Ketika dihubungi Rakyat Kalbar, Kasi Pembangunan Pemerintah Desa Riam Berasap Jaya, Syaripudin membenarkan puluhan kendaraan roda empat dan dua terpaksa antre karena mobil milik perusahaan sawit PT SIS amblas di sana.
“Tepatnya di KM 11, Dusun Pangkalan Tapang, Desa Riam Berasap Jaya,” tuturnya.
Kata dia, rusaknya jalan sudah di level berbahaya untuk dilewati. Beberapa mobil milik perusahaan sawit menggunakan akses jalan milik pemerintah tersebut, diantaranya PT BGA, PT SIS, PT SMA, dan PT BUA. Sayangnya, hingga saat ini, menurut Syaripudin, tidak ada sentuhan dari pihak perusahaan untuk mengatasi problem itu.
“Bagaimana jalan tak cepat hancur, beban mobil-mobil perusahaan tersebut sudah melebihi maksimum yang telah ditentukan,” paparnya.
Ia melanjutkan, beberapa tahun silam sebelum beroperasinya kendaraan-kendaraan milik perusahaan itu, jarak tempuh menggunakan sepeda motor dari KM 12 Dusun Pangkalan Tapang hingga ke Dusun Siduk, Desa Simpang Tiga, Kecamatan Sukadana, hanya sekitar 10-15 menit saja.
“Sekarang butuh waktu kurang lebih dua jam perjalanan,” beber Syaripudin.
Dia sendiri tinggal di Pangkalan Tapang dan setiap hari harus melintasi jalan tersebut, sebab berkantor di Desa Riam Berasap Jaya. Ia hanya bisa berharap pihak terkait segera turun tangan.
“Sampai kapan kami menghadapi jalan seperti ini? Aktivitas kami sangat terganggu,” keluhnya.
Terpisah, Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Kayong Utara, Gunawan menyatakan, status jalan antarkabupaten dari Siduk-Nanga Tayap hingga tembus ke jalan Trans Kalimantan bukan lagi jalan provinsi.
“Sudah naik statusnya menjadi jalan nasional,” tuturnya kepada Rakyat Kalbar.
Menurut dia, dengan meningkatnya status jalan itu, diharapkan percepatan pembangunan dapat segera terwujud. Salah satu faktor peningkatan status itu karena jalan yang rusak tak hanya di Siduk-Nanga Tayap saja.
“(Perbaikan jalan,red) ini memerlukan anggaran yang besar makanya statusnya ditingkatkan, kalau masih status jalan provinsi tentu butuh waktu karena anggaran terbatas,” tutupnya.
Laporan: Kamiriluddin
Editor: Mohamad iQbaL