Kubu Raya-RK. Pemerintah Kubu Raya menyambut baik kerja sama dan kolaborasi lintas sektor dan lembaga dalam upaya bersama menjaga kelestarian hutan.
Demikian diungkapkan Bupati Kubu Raya, H Rusman Ali usai membuka Workshop Aksi Kolaborasi Pengelolaan Hutan di Bentang Gunung Ambawang di wilayah Kecamatan Kubu dan Kecamatan Teluk Pakedai, Rabu (17/10).
Menurutnya, kerja sama tersebut sangat penting sebagai upaya bersama membangun dan menjaga kelestarian hutan sebagai sumber kehidupan.
Apalagi kelestarian hutan tidak hanya menjaga ekosistem yang ada supaya tetap aman, melainkan juga menjaga agar udara tetap sehat dan segar. Sehingga sangat erat kaitannya dengan kelangsungan hidup setiap makhluk yang ada di sekitarnya.
“Kita sangat mendukung sekali adanya kolaborasi dan kerja sama seperti ini. Terlebih ini melibatkan semua sektor, baik pemerintah, NGO, kepala desa, perusahaan dan masyarakat di sekitarnya. Memang kita harus bersama-sama menjaga hutan serta membangun komitmen bersama, sehingga kelestarian hutan sebagai sumber kehidupan dan penghasilan masyarakat dapat terus terjaga dengan baik,” ujar H Rusman Ali.
Dalam kesempatan itu, Bupati berharap kerja sama yang sudah terbangun dapat terlaksana dengan baik melalui tindakan nyata di lapangan.
“Saya harap agar masyarakat sekitar hutan juga berperan aktif bekerja sama untuk menjaga hutan agar tetap lestari. Jika menemukan ada usaha-usaha pengrusakan hutan supaya dapat menginformasikan ke pihak terkait dan jangan dibiarkan,” tegasnya.
Sementara itu, General Manager PT. Mitra Aneka, Rezky Semangat Sembiring menuturkan, pihaknya sangat mendukung dengan adanya sinergi dan kerja sama bersama menjaga kelestarian dan keindahan hutan supaya tetap terjaga.
“Sebagai perusahaan yang mengelola sebagian hutan Gunung Ambawang sebagai konsensi untuk perkebunan kelapa sawit, kami turut serta menjaga dan melestarikan hutan yang ada. Kami siap bekerja sama untuk ikut serta aktif menjaga hutan Gunung Ambawang,” ujarnya.
Direktur Bentang Kalimantan, Denny Nurdwiansyah mengatakan, dalam 15 tahun terakhir terjadi pengerusakan pemanfaatan hutan menjadi areal perkebunan. “Kerusakan hutan sangat tinggi dan terjadi sejak 15 tahun terakhir. Akibat dari euphoria pengembangan perkebunan kelapa sawit,” tegasnya.
Menurutnya, saat ini hutan Gunung Ambawang tersisa sekitar 700 ha saja. Untuk itu dibutuhkan komitmen bersama untuk menjaga dan memulihkan kembali kondisi hutan yang telah rusak.
“Bentang Kalimantan sudah menyiapkan rencana aksi bersama untuk menjaga kelestarian hutan. Dengan tetap meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe