Jadi Penggerak Perekonomian Daerah

Kinerja Sektor Keuangan di Kalbar Sangat Baik

PEMATERI. Suharna (Kanan) bersama Kepala Sub Bagian Administrasi OJK Kalbar Suhermanto menyampaikan perkembangan kinerja keuangan di kantor OJK Kalbar, Jumat (14/12). Nova Sari-RK

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Secara nasional, stabilitas kinerja sektor keuangan masih dalam kondisi baik dan terjaga dalam tingkat risiko yang manageable. Begitu pula di Kalbar, kinerja sektor ini mencatatkan pertumbuhan sangat baik. Bahkan berhasil melaksanakan perannya sebagai salah satu mesin penggerak perekonomian daerah.

“Secara makroekonomi pasar keuangan global mencatat penguatan terutama di negara-negara emerging market sepanjang Oktober hingga pertengahan November 2018,” ujar Kepala Sub Bagian Pengawasan OJK Kalbar, Suharna saat acara Sharing Perkembangan Industri Keuangan bersama Media yang digelar di kantor OJK Kalbar, Jumat (14/12).

Penguatan ini sebagai salah satu respons terhadap perkembangan perekonomian di Amerika Serikat, penurunan harga minyak dunia dan kemajuan pembahasan Brexit Inggris. “Penguatan ini juga memberikan stimulus pada perkembangan pasar keuangan nasional dan pasar keuangan regional di Kalbar,” terangnya.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), secara nasional  tingkat pertumbuhan PDRB pada Q3 2018 sebesar 5,17% dan inflasi 2,89%. Kondisi ini memberikan kesempatan pada industri jasa keuangan untuk meningkatkan kinerja dan mengejar target- target pencapaian pada 2018.

Selanjutnya pertumbuhan PDRB Kalbar atas dasar harga berlaku pada Q3 2018 tercatat sebesar 9,29%. Berada di atas rata-rata nasional dengan tingkat inflasi Kota Pontianak periode November 2018 tercatat sebesar 0,28%.

Secara sektoral pada Q3 pertumbuhan PDRB nasional didukung oleh sektor konstruksi. Penurunan terjadi pada sektor pertanian, pertambangan, industri dan perdagangan.

“Secara khusus untuk Kalbar, hal tersebut tidak terlalu berbeda dimana terjadi peningkatan pada hampir seluruh sektor PDRB dipimpin oleh sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 9,96%, Pertambangan dan Penggalian sebesar 8,29% dan Penyedia Akomodasi dan makan Minum sebesar 7,88%,” paparnya

Pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di Kalbar ini sejalan dengan perkembangan kinerja penyaluran kredit perbankan di Kalbar pada 2018. Secara sektoral pada Q3 2018 bank umum konvensional dan syariah menyalurkan kredit. Dengan share tertinggi pada sektor pemilikan Peralatan Rumah Tangga (termasuk untuk pinjaman multiguna) sebesar 27.58%. Diikuti sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 22.38%.

“Selanjutnya perdagangan besar dan eceran sebesar 21.50% dan untuk pemilikan rumah tinggal sebesar 10.89%,” jelasnya.

Maka dari itu lanjut Suharna, dapat disimpulkan peningkatan PDRB yang cukup tinggi pada sektor penyediaan akomodasi dan makan minum didukung oleh penyaluran kredit yang cukup besar pada sektor konsumsi.

“Diperkirakan tren konsumsi akan terus meningkat menjelang libur Natal dan tahun baru. Hal ini juga didukung oleh tingkat inflasi yang cukup rendah,” pungkasnya. (nov)