Isu Penculikan Anak Kapolresta: Itu Hoax

MENGHILANG. Warga dan kepolisian mencari seorang anak laki-laki (diduga pelajar SMA) yang menghilang di Jalan Arteri Supadio, Sungai Raya, Kubu Raya, Rabu (15/3) sekitar pukul 23.00. HAMKA SAPTONO

eQuator.co.idPontianak-RK. Maraknya isu penculikan anak yang beredar di media sosial (Medsos) meresahkan para orangtua di Kalbar. Akibatnya, masyarakat mencurigai para pendatang.

Di Kota Pontianak, Kapolresta Kombes Pol Iwan Imam Susilo menyikapi isu penculikan anak itu dengan santai. Bahkan dia memastikan Kota Pontianak aman dari kasus penculikan. “Tidak benar, informasi di Medsos itu hoax,” tegas Kombes Pol Iwan, Kamis (16/3).

Hingga saat ini belum ada satu pun warga Kota Pontianak dan Kubu Raya membuat laporan kasus penculikan anak. “Di Polresta Pontianak hanya tercatat satu kasus penculikan, itu pun pada 2016 lalu. Kasus itu motifnya ekonomi,” katanya.

Meskipun memastikan Kota Pontianak aman, Kombes Pol Iwan tetap mengimbau para orangtua untuk menjaga anaknya. Sudah menjadi tugas orangtua mengetahui keberadaan anaknya. “Kota Pontianak aman dari hal itu, tetapi para orangtua harus tetap menjaga anaknya,” ujarnya.

“Meningkatkan kewaspadaan tidak ada salahnya. Namun yang terpenting, masyarakat tidak begitu saja menelan mentah-mentah informasi yang beredar di Medsos itu,” sambung Kombes Pol Iwan.

Diakui Kapolresta, selama 24 jam jajarannya menjaga wilayah hukumnya. Apalagi saat ini command center telah dioperasikan. Masyarakat harus tetap tenang. “Jika ada kejadian kejahatan bentuk apapun, segera laporkan. Pasti kita tindaklanjuti,” tegasnya.

Kombes Pol Iwan juga menegaskan, jajarannya selalu memantau aktivitas Medsos di Kota Pontianak, khususnya Facebook. Dia meminta warga Kota Pontianak dan Kubu Raya tidak menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya. “Jika hal itu dilakukan, maka ada ancaman pidananya. Karena telah menyebarkan berita bohong atau hoax,” tegasnya. (zrn)