Perceraian yang dialami pasutri asal Ketintang, Surabaya, Donwori pria 47 tahun dengan Sephia wanita 45 tahun sangat disayangkan. Keduanya adalah dosen dan memiliki tiga anak yang pintar-pintar. Namun sampai talak cerai incrah (putus), tak seorang pun tahu alasan perceraian mereka.
Putusan talak cerai itu sudah turun enam bulan lalu. Jumat (26/2), Donwori hadir ke Pengadilan Agama (PA) Klas 1 A Surabaya untuk mengambil akta talak cerainya.
Akta cerai itu diambil untuk mengurus administrasi di kantornya. Namun hingga putusan talak turun, mereka tak pernah cerita penyebab perceraian tersebut.
Kepada orangtua maupun pengacaranya pun, keduanya tak mau buka mulut. Dalam pengajuan talak cerai pada awal Januari 2015 silam, Donwori hanya mencatumkan alasan talak bahwa tak cocok lagi.
“Saya benar-benar ingin melupakannya,” jawab Donwori berusaha menutupi kasus perceraiannya.
Masih teringat beberapa bulan lalu, wajah Donwori terlihat segar. Badannya tampak segar meski wajahnya tampak lusuh. Kendati demikian, kewibawaannya masih tampak.
Namun sayang, pada penampilan kali ini, Donwori tampak lebih tidak terawat. Rambutnya gondrong dengan kumis dibiarkan tebal tak tercukur rapi. Tampak wajah frustasi di matanya.
“Mungkin karena tidak ada lagi yang mengurus, jadi ke mana-kemana sendirian,” ungkap Donwori.
Meski sudah berpisah dengan Sephia, Donwori mengaku kalau kehidupannya dulu bersama istrinya cukup bahagia. Sehingga sungguh sangat sulit, ketika dia harus memutuskan menalak cerai Sephia dengan alasan yang masih sangat dirahasiakan.
“Saya cerita saja sama mbak (Radar Surabaya, JPNN Group) kalau dalam kehidupan ini tidak ada yang sempurna. Ini juga untuk orang lain, jangan pernah lihat orang dari wajahnya,” kata Donwori dengan mata berkaca-kaca.
Seakan mau menumpahkan air matanya, Donwori mengaku keputusan menceraikan istrinya banyak dikecam oleh saudara-saudaranya. Bahkan, kini ketiga anaknya menjauh darinya. Meski demikian, keputusan itu tak membuatnya menyesal. Baginya, dia lebih baik sendiri daripada mengingat kesalahan istrinya di masa lalu.
“Almarhum bapak saya itu dulu dosen di kampus. Kebetulan, istri saya adalah mahasiswanya,” jelas Donwori.
Karena sering konsultasi dengan ayahnya, Donwori mengenal Sephia. “Istri saya cantik, makanya saya tertarik. Sebenarnya ayah tidak pernah menyetujui hubungan saya dengan istri, tapi Alhamdulillah saya bisa mendapatkan hatinya,” kata Donwori.
Lima belas tahun lebih berumah tangga, mereka cukup harmonis. Hingga akhirnya, rahasia yang ditutupi rapat-rapat itu harus terbongkar, ketika Donwori membenahi rumah orangtuanya di Rungkut. Rahasia yang membuat Donwori memutuskan untuk menceraikan Sephia.Ceritanya, Donwori tidak sengaja membuka lemari berkas-berkas catatan orang tuanya setelah sang ayah meninggal. Di situlah terkuak, jika sang istri yang dianggapnya pendiam adalah simpanan sang ayah.
Dalam berkas catatan pribadi di buku diary tua yang ditulis tahun 1985-an, almarhum ayahnya menulis bahwa pernah menikah sirri dengan Sephia. Bahkan, ada foto-foto lengkap proses pernikahan sirri tersebut.
“Saya sendiri tahu kalau ayah punya simpanan sejak ibu terkena stroke, tapi saya tidak menyangka kalau simpanan itu ternyata mahasiswinya alias istri saya sendiri,” tegas Donwori.
Selain sakit hati dengan rahasia itu, Donwori memutuskan menggugat cerai Sephia, karena teringat dengan kehidupan almarhum ibunya di masa lalu.
“Ibu saya setelah kena stroke langsung meninggal, setelah tahu saya menikah dengan Sephia. Saya merasa sangat bersalah. Mungkin ibu meninggal karena saya menikah dengan selingkuhan ayah,” jelasnya. (Radar Surabaya/JPG)