Sabar itu ada batasnya. Merasa kesabarannya sudah habis, pria yang tinggal di Dukuh Menanggal, Donwori 42 tahun ini akhirnya memutuskan menceraikan istrinya, Sephia 38 tahun. Maklum, hampir tiap minggu, Sephia selalu kepergok selingkuh dengan saudara-saudaranya.
Umi Hany Akasah
eQuator.co.id – Keputusan Donwori untuk mengajukan talak cerai di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya tampaknya sudah super teguh. Padahal, waktu sidang cerai, Sephia nangis berkalikali minta maaf atas kesalahannya. Ia berjanji tidak akan mengulangi perselingkuhannya dengan saudara-saudaranya.
“Aku kapok Mas. Emang iku penyakitku. Aku nek gak goda lanang, stress aku Mas,” kata Sephia dengan suara keras.
Mendapati pernyataan istrinya, Donwori tampak marah. Dia langsung membuang tangan Sephia yang berusaha memegangnya. Donwori berjanji tidak akan kembali ke Sephia dan tidak akan memberikan harta warisan apapun kepada istrinya.
Sebagai suami, Donwori sudah tidak tahu lagi harus berucap apa. Yang ada di dalam hatinya hanya sakit hati. Dia mengatakan, sudah hampir 10 tahunan, dirinya memergoki istrinya selingkuh dengan saudaranya.
Baik saudara dekat maupun jauh. Baik adik kandung, kakak kandung, adik ipar, sepupu, misanan dan sebagainya. Semuanya pernah jadi kekasih simpanan Sephia.
Ironisnya, waktu itu, bapak dua anak itu dengan sangat mudah memaafkan kesalahan istrinya. Hal itu lantaran, pengusaha kayu dan kicthen set itu memilih diam dan tidak mau merusak persaudaraannya.
Ia tidak ingin orangtuanya sedih, karena dia bertengkar dengan saudara lantaran sikap dan kelakuan istrinya. Karena seringkali ketahuan selingkuh, Donwori sudah tahu betul salah satu tingkah dan strategi istrinya.
Biasanya, istrinya selalu selingkuh di hari-hari aktif. Seperti hari Senin sampai Kamis. Hari Jumat sampai Minggu, istrinya lebih memilih jalan-jalan bersama anaknya.
“Kalau saya kan sibuk di toko. Tapi, saya minta pembantu pantau terus, kalau siang tidak pulang lama, pasti ada apa-apa,” kata Donwori. Di situ, Donwori pun tak tinggal diam.
“Saya minta pembantu, satpam perumahan, tukang sapu, tukang becak, tukang ojek, bahkan sopir taksi saya bayar untuk ikuti istri. Selalu kisahnya sama, istri masuk hotel sama saudara,” kesal Donwori.
Kalau lagi santai, Donwori melabrak, namun endingnya juga damai. Tapi, kalau tidak sibuk ya dibiarkan saja olehnya.
“Hampir tiap minggu. Saudaraku itu digilir semua. Bikin saya sama mereka enggak nyapa saja,” jelasnya.
Donwori menyatakan, sudah tidak mau lagi melanjutkan rumah tangga lagi karena Sephia hamil. “Saya sudah setahun tidak begituan. Makanya, kalau hamil terus saya yang merawat. Oh tidak deh,” tegas Donwori. (Jawa Pos/JPG)