Istimewa, Atbah-Hairiah Dilantik Saat Ramadan

Tidak Mau ASN Diintervensi Politik

SIAP-SIAP DILANTIK. Bupati dan Wakil Bupati Sambas periode 2016-2021, Atbah Romin Suhaili dan Hairiah, mengikuti proses gladi pertama (kotor) pelantikan mereka yang akan dilaksanakan di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Sabtu (11/6). Humas Pemprov for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Bupati-Wakil Bupati Sambas terpilih, Atbah Romin Suhaili-Hairiah, mengikuti gladi bersih di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, kemarin. Pagi ini, mereka dilantik bersama pengukuhan Ketua Penggerak PKK dan Ketua Dekranasa Sambas yang akan dijabat Ny. Lusyanah Kosasih Atbah.

Atbah menilai pelantikannya dan Hairiah berbeda dengan pelantikan bupati lainnya karena dilaksanakan di bulan Ramadan. Hal yang sangat istimewa karena mulai bekerja dengan sebuah kebaikan besar.

“Bagaimana pun, bulan Ramadan ini merupakan bulan penuh berkah. Bulan suci sehingga banyak mempengaruhi suasana hati masyarakat Sambas,” ujar pria lulusan Islamic University Of Madinah Al Munawarrah (IUM) Saudi Arabia ini.

Ia mengajak semua masyarakat untuk bersama-sama memajukan Sambas. Pendahulunya, Juliarti Djuhardi Alwi dan Pabali Musa, dianggap Atbah sebagai orang tua yang mempunyai jasa besar membangun Sambas.

“Kami akan berkomunikasi dengan mereka dan banyak hal yang harus kami gali dari mereka untuk menjalankan hal positif,” tuturnya.

Atbah menyatakan, ia tidak mau terjebak dalam program 100 hari kerja. Sebab, menurutnya, kerja bupati dan wakil bupati selama lima tahun. “Concern kami adalah melayani rakyat dalam membangun infrastruktur jalan, lalu membuka ruang pendidikan, kesehatan, dan peningkatan ekonomi. Termasuk, sektor pertanian, dimana Sambas adalah wilayah pertanian cukup besar dan ini menjadi porsi khusus,” tegasnya.

Ketika ditanya apakah akan ada perombakan terhadap satuan kerja perangkat daerah (Kepala Dinas dan Kabid-Kabidnya), Atbah menjawab diplomatis. Ia menyebut semua ada mekanisme. Yang diinginkannya semua aparatur sipil negara (ASN) di Sambas bisa menjalankan tugas abdi negara untuk melayani masyarakat dengan baik.

“Jadi, saya tidak mau ASN diintervensi oleh politik. Biarkan ASN menjalankan kerjanya dengan profesional,” tekannya.

Perhatian khusus juga ditujukan Atbah dalam penanganan wilayah perbatasan negara. Pihaknya akan melanjutkan koordinasi dan kerja sama dengan aparat penegak hukum dalam pencegahan kegiatan yang negatif, seperti penyelundupan Narkotika.

Suasana kebatinan Atbah yang kalem dan percaya diri menular ke Wakil Bupati Hairiah. Ia optimis dapat bekerja sama dengan Sang Bupati. “Insya Allah bisa. Kita siap melakukan berbagai program kerja di Sambas,” tuturnya.
Soal membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan, mantan Anggota DPD ini menyatakan hal itu sudah menjadi rutinitasnya. “Saya sudah belasan tahun terbiasa dengan dua domain, domain publik dan domain domestik. Jadi saya anggap sesuatu yang berjalan apa adanya. Insya Allah, saya bisa menjalaninya, yang penting saya berkomunikasi dengan suami dan anak-anak,” papar Hairiah.
Senada dengan Atbah, soal pembangunan Sambas, ia fokus pada masalah infrastruktur. “Kita bekerjasama, berkomunikasi dengan DPRD Kalbar termasuk dengan kementerian-kementerian,” tutupnya.

Dari Sambas, masyarakat setempat sudah tak sabar menanti aksi Atbah dan Hairiah. Dalam Ramadan ini, sejumlah harga kebutuhan pokok telah merangkak naik. Tokoh masyarakat Sambas, Syabas Khan, meminta pemimpin baru inspeksi mendadak (Sidak) ke pasar agar harga dan stok komoditas terkontrol.

Menurut Syabas, pemantauan harga barang pokok harus terus dilakukan supaya kenaikannya tidak memberatkan konsumen. “Ini harus dipantau betul-betul, apa penyebab harga barang tinggi. Termasuk sayur, apa memang dari penyalur sudah tinggi, atau ada penimbunan agar harga barang jadi mahal,” desaknya.

Ia mengapresiasi Sidak yang pernah dilakukan Pemkab Sambas melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) bersama Polres Sambas beberapa minggu lalu. Instansi-instansi itu Sidak sampai masuk ke gudang-gudang para pedagang memeriksa kondisi dan stok barang.

Langkah tersebut harus terus dilakukan, namun jangan melupakan penegakan sanksi terhadap pedagang yang nekat menjual produk kadaluarsa dan menimbun barang. “Tindakan tegas harus dilakukan, apalagi naiknya harga sudah di atas standar pemerintah. Baik harga daging sapi, gula, bawang merah, dan barang lain,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Diskumindag Kabupaten Sambas, Uray Tajudin ketika dikonfirmasi Rakyat Kalbar menegaskan, Pemkab Sambas terus melakukan pemantauan harga barang tidak hanya setiap mendekati peringatan hari raya keagamaan. Tapi juga di hari biasa.

“Saat peringatan hari raya keagamaan, pantauan bersama aparat kepolisian makin diperketat, baik untuk barang kadaluarsa maupun ilegal. Apalagi Kabupaten Sambas berada di wilayah perbatasan antarnegara sehingga tingkat kewaspadaan terus ditingkatkan,” ungkapnya.

Bukti keseriusan Pemkab Sambas, ujar Tajudin, ketika Sidak pasar beberapa minggu menjelang Ramadan. Pihaknya bersama Polres Sambas menemukan Toko Borneo Star di Kecamatan Pemangkat yang menjual barang kadaluarsa meski sudah diberikan peringatan.

“Kita telah rekomendasikan pencabutan SIUP (surat izin usaha perdagangan) Toko Borneo Star karena sudah tiga kali berturut-turut. Setiap tahun ditemukan barang kadaluarsa di toko itu,” bebernya.

Diskumindag memberikan sanksi, karena tindakan nakal pedagang yang melanggar aturan bisa membahayakan kesehatan masyarakat. “Jelang Idul Fitri, selain Sidak pasar kita juga akan menggelar operasi pasar. Insya Allah, Bupati Sambas terpilih bisa hadir. Namun harus dikoordinasikan lebih dulu, baik Sidak ataupun operasi pasarnya,” ujar mantan Kepala Dispenda Sambas ini.

Laporan: Isfiansyah dan M. Ridho

Editor: Mohamad iQbaL