eQuator.co.id – Mempawah-RK. Nilai 64 yang diperoleh menempatkan Kabupaten Mempawah di peringkat 12 dari 14 kabupaten/kota se-Kalbar. Indek Pembangunan Manusia (IPM) Mempawah itu hanya berada diatas Kabupaten Sekadau dan Kayong Utara.
Fakta ini dibeberkan Bupati Mempawah, Ria Norsan dalam Rapat Koordinasi Pemerintah Kabupaten Mempawah di Aula Kantor Bupati Mempawah, Rabu (8/8) lalu. Makanya, Bupati mendesak seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) meningkatkan kinerja agar lebih optimal. “IPM merupakan tolak ukur terhadap kemajuan suatu daerah, dan merupakan hal penting dalam pembangunan ekonomi daerah. Bahkan, IPM merupakan salah satu indikator makro pembangunan ekonomi,” ujar Norsan.
Wakil Gubernur Kalbar terpilih ini menjabarkan tiga indikator penilaian IPM yakni pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Menurutnya tiga indikator tersebut sangat menentukan nilai IPM, yang menjadi indikator pertumbuhan dan kemajuan daerah. “Pendidikan di Mempawah, lama usia sekolah rata- rata 6,47 tahun, sedangkan kesehatan dilihat dari lama harapan hidup 30,72 persen. Semakin tinggi tingkat harapan hidup, maka semakin baik IPM kita. Jangan sampai banyak anak yang lahir dan meninggal dunia. Maka tingkat pelayanan kesehatan harus ditingkatkan lagi,” tegasnya.
Sedangkan infrastruktur, ungkap Norsan, Pemerintah Kabupaten Mempawah harus mampu menuntaskan pembangunan infrastruktur di masyarakat, seperti membuka daerah terisolir. Dia mencontohkan pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan adalah jalan menuju ke Telayar, kini sudah bisa dilintasi mobil. “Jika ketiga indikator tersebut sudah baik, maka IPM Kabupaten Mempawah akan meningkat. Kita berharap bisa mencapai nilai 72 dan menempati ranking 2 se-Kalbar,” harapnya.
Selama kepemimpinan Norsan banyak perubahan yang telah dicapai dengan berbagai prestasi, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Namun, Norsan minta SKPD tidak berpuas diri, melainkan terus meningkatkan kinerja dan berinovasi, guna mencapai peningkatan pelayanan publik. “Pertumbuhan ekonomi dan PDRB 2015-2019 meningkat. Tahun 2017 sebesar 5,93 dan meningkat menjadi 6,05 persen. Tahun 2019 nanti ditargetkan menjadi 6,08 persen,” pungkasnya.
Reporter: Ari Sandy
Editor: Yuni Kurniyanto