eQuator.co.id – Pontianak-RK. Realisasi investasi periode Januari-Juni 2016 yang disampaikan via online sebesar Rp6,13 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 mencapai Rp11,18 Triliun, menunjukkan adanya penurunan kegiatan investasi PMDN/PMA di Provinsi Kalimantan Barat sebesar sebesar 45,17 persen.
“Sistem Pelaporan berdasarkan Peraturan Kepala BKPM Nomor 17 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal perusahaan PMDN/PMA perusahaan wajib menyampaikan LKPM melalui Online, sehingga beberapa perusahaan masih menyampaikan melalui offline tidak tercatat,” ujar Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kalbar Dra. Sri Jumiadatin MSi, Rabu (14/9).
Ia menjelaskan, PT. Well Harvest Winning Alumina Refinery yang merupakan salah satu proyek strategis nasional di bidang usaha industri pembuatan logam dasar bukan besi di Kabupaten Ketapang sebagai penyumbang terbesar nilai investasi Provinsi Kalbar, yaitu 25 persen. Saat ini sudah mulai berproduksi komersial untuk tahap pertama, sehingga tidak tercatat lagi nilai realisasi investasinya.
“Masih banyak Perusahaan PMDN/PMA yang menyampaikan melalui LKPM-nya secara dalam jaringan (daring/online), karena ketidak cermatan dalam pengisian datanya masih perlu direvisi atau perbaikan,” katanya.
Selain itu kata Sri, keterbatasan Sumber Daya Manusia turut menjadi salah satu faktor tidak masuknya dalam data. Pasalnya laporan yang disampaikan tidak berjaringan atau secara manual/offline.
“SDM yang menangani Penanaman Modal Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan LKPM online masih belum siap,” tegasnya. (agn)