eQuator.co.id – SEJAK dibentuk pada 23 Februari 2019, pecinta vespa yang tergabung dalam FRKP West Borneo Vespa Lovers telah berhasil menempuh touring atau perjalanan jarak jauh. Bahkan sampai ke negara tetangga, Malaysia.
Kamis 18 April 2018 kemarin, tepat sehari setelah pencoblosan, delapan vespa kembali memulai touring ke negeri Jiran itu. Mereka menamakan perjalanan kali ini “Touring Religi”. Pukul 05.30 Wib, rombongan memulai perjalanan dari Pontianak. Pukul 12.15 Wib tiba di Hotel Sartika Sari, Sintang.
Meski dalam perjalanan, peserta touring tak lupa melaksanakan ibadah. Pukul 19.00 Wib, peserta yang beragama Katolik melaksanakan Misa Kamis Putih di Katedral Sintang. Mereka bertemu dengan Mgr Samuel Oton Sidin OFM Cap untuk menerima berkat serta memberikan cinderamata.
Keesokan harinya, perjalanan dilanjutkan ke Putussibau. Dengan penambahan satu peserta touring. Peserta touring yang Muslim, juga tak lupa menunaikan ibadah salat Jumat di Kecamatan Tepuai. Sementara peserta yang Katolik melaksanakan Jumat Agung di Putussibau.
Setibanya di Bumi Uncak Kapuas itu, rombongan diterima oleh Wakil Bupati Kapuas Hulu, Anton Pamero di kediamannya. “Sepanjang perjalanan dari Pontianak, jalannya mulus. Pak Wakil Bupati pun berpesan kepada kami agar hati-hati di jalan mengingat jalan sudah mulus sampai ke Border Badau,” cerita Bruder Stephanus Paiman OFM Cap, Dewan Penasihat FRKP West Borneo Vespa Lovers, kemarin.
Setelah dijamu makan dan mendengar sedikit arahan Wakil Bupati, peserta touring melanjutkan perjalanan ke Badau. Tiba di Badau, pukul 08.20 Wib. Rombongan disambut oleh Bruder Tri OFM. Dan, menginap di Badau.
Sabtu, pukul 08.00 Wib peserta touring beserta Bruder Tri melanjutkan perjalanan ke Jiran. Mereka harus melewati pemeriksaan di Border Badau. Baik pemeriksaan Paspor, SIM, KTP maupun STNK.
“Biar kami pakai vespa ada yang tahun keluaran tua, surat-surat kami lengkap. Semua cocok dengan kendaraan. Sehingga pemeriksaan petugas Imigrasi di Lubuk Antu pun, tidak ada mengalami masalah. Apalagi sebelumnya sudah ada surat pemberitahuan resmi serta komunikasi dari Pak Wakil Bupati dengan instansi terkait,” beber Stephanus.
Dengan demikian, sepuluh vespa diizinkan dan resmi masuk ke Malaysia. “Suatu kebanggaan ketika Bro Jumali dan Bro Josua dari SBRC (Simanggang Benak Raider Club), komunitas motor Sri Aman, Malaysia datang menjemput dan mengawal kami selama perjalanan di Lubuk Antu,” jelasnya.
Menurut Stephanus, ini semua berkat tali silaturahmi salah satu anggota FRKP West Borneo Vespa Lovers, Yardi yang sudah beberapa kali berkunjung ke negara tetangga, dalam hal even-even otomotif.
“Kami berkesempatan mengunjungi Batang Ai’. Yakni danau sumber air dari sungai dan gunung yang ditampung untuk menjadi pasokan listrik. Kemudian berlanjut ke DAM, yakni suatu tempat ketinggian yang dapat melihat Kota Lubuk Antu,” terangnya.
Tak hanya itu, kepuasan juga didapati ketika mereka selama empat jam berkeliling Kota Lubuk Antu. “Setelah itu, kami kembali ke Badau dan lanjut ke Bejabang, Kecamatan Lanjak. Di Bejabang khusus yang Katolik ikut merayakan malam Paskah bersama para Suster Rubiah Klaris Kapusines (Suster Kontemplatif/Pertapa) serta umat sekitar dengan sangat sederhana tapi khusuk,” kata Stephanus.
Dalam kesempatan itu, Pastor Adelius Yonas OFM Cap, dalam homilinya mengajak semua umat untuk kembali bangkit memperbaharui hidup sesuai dengan profesi masing-masing.
Minggu, Paskah dilakukan di Gereja Suster Klaris yang sama. Dan, diakhir misa diserahkan tali asih kepada para Rubiah Klaris Kapusines serta Fraternitas Gubbio dan permainan mencari telur Paskah bersama anak-anak, permainan kuis untuk remaja dan diakhiri makan bersama.
Senin, pukul 08.00 Wib, tim touring kembali ke Pontianak melewati jalur perkebunan sawit: Badau-Silat-Sintang. Tiba di Pontianak, pukul 19.45 Wib.
“Terima kasih dan bersyukur kepada Allah bahwa dalam melaksanakan perjalanan yang cukup jauh ini, tim touring yang solid tidak mendapat halangan alias lancar. Hingga semua persoalan dapat dipecahkan bersama dan solusinya ada,” ucapnya.
“Terima kasih juga kepada Mgr Samuel Uskup Sintang yang berkenan menerima dan mendoakan serta memberi berkatnya kepada tim. Tak lupa kepada Pak Anton Pamero Wakil Bupati Kapuas Hulu yang telah menerima kami di kediamannya serta memfasilitasi hingga dapat pergi ke negara tetangga. Serta kepada semua pihak yang ikut melancarkan touring ini,” sambungnya. Ia berharap, dengan perjalanan ini semoga semuanya semakin mempererat tali persaudaraan sebagai mahluk ciptaan Tuhan.
Yardi, Wakil Ketua FRKP West Borneo Vespa Lovers yang juga merangkap sebagai mekanik mengaku kagum dengan perjalanan ini. “Alhamdullilah, baru kali ini saya ikut tim touring 2000 kilometer lebih tanpa ada problem mesin yang parah. Tim juga solid. Moga-moga kedepan bisa touring lebeh jauh lagi,” ucapnya.
“Alhamdullilah. Terima kasih Bruder Stephanus karena sudah mengajak saya ikut touring ini. Serasa mimpi saya bisa jalan sejauh ini tanpa ada kendala. Semoga kita semua diberi kesehatan dan dilindungi oleh Allah SWT, biar dapat touring ke Brunei,” ucap Eko peserta touring yang dinobatkan sebagai legend baru. (oxa)