eQuator.co.id – PONTIANAK. Betapa mirisnya surat wasiat Ferri Chandra, 22, yang mengakhiri hidupnya di ujung tali di kamar kostnya Jalan Alianyang Gg. Candi Agung 4, Pontianak sekitar pukul 08.00 Senin (13/2) pagi tadi.
Mengawali permohonan maaf kepada orangtua, keluarga, teman-teman, isi surat paling trenyuh adalah: pertemukan dengan ibunya sebelum dimakamkan. Berikut isi surat yang ditulis tangan.
“Sebelum aku dikuburkan aku mohon ketemukan aku sama mamaku supaya mamaku melihat perjalanan terakhirku. Kuburkanlah aku disamping adiku (Yolanda), Terimakasih buat kawan-kawanku yang selama banyak membantuku, Aku sayang kalian semua, Maafkan aku atas semua kesalahanku Digital Yes Printing.” Itu di halaman pertama surat.
Di halaman belakangnya ia menulis, “Dede rindu sama mama, Dede sayang sama mama, Dede pengen ketemu sama mama, Ya Allah jagakan mamaku dimanapun mamaku berada ya Allah, dan jauhkanlah dari segala marabahaya, Amin, maafkan atas semua kesalahan Dede yang selama ini membuat mama kecewa.
Bapak maafkan Peri, Peri tidak bisa membahagiakan bapak, Ya Allah sembuhkanlah penyakit bapakku supaya bapaku kembali seperti yang dulu (sehat selalu), Ini pesan terakhirku untuk kedua orangtuaku, bapak dan mama.”
Jenazah Ferry tadi siang divisum di RS Anton Sudjarwo untuk kemudian diserahkan kepada keluarga. (isa)