Ini Alasan Sutarmidji Usung Kalbar Baru

Calon Gubernur Kalbar Nomor Urut 3, H. Sutarmidji Saat Menggelar Kampanye Dialogis di Gedung Pertemuan Umum Sanggau.

eQuator.co.id – SANGGAU-Calon Gubernur Kalbar nomor urut 3, H. Sutarmidji berkomitmen mewujudkan Kalbar Baru. Keinginannya tersebut ia sampaikan saat menggelar kampanye dialogis di Gedung Pertemuan Umum Sangggau pada Jumat (20/4) pagi. Hadir dalam kampanye tersebut para pimpinan partai pengusung, ratusan relawan dan simpatisan.
“Selama ini tidak ada yang bisa dibanggakan Kalbar di pentas nasional. Saya minta yang hadir di sini silakan klarifiksi apa yang saya sampaikan, silakan. Tunjukan satu saja yang bisa dibanggakan Kalbar di kancah nasional, pasti tidak ada,” kata Midji menantang peserta kampanye untuk menujukan satu saja keberhasilan Kalbar di tingkat nasional.
Dikatakan mantan Wali Kota Pontianak itu, ukuran keberhasilan Kepala Daerah parameternya jelas.
“Kalau kinerja itu jelas, itu LAKIP. Kalbar posisi nilainya B. Kemudian SAKIP. SAKIP Kalbar baru B, kecuali Kota Pontianak sudah BB. IPM Kalbar urutan ke 29 dari 34 Provinsi. Dan ini yang parah. Urutan 29 dengan nilai 65,88, sementara nasional rata-rata nilainya sudah 70. Artinya, Kalbar masih jauh dibawah nasional,” ungkap Midji.
Untuk menaikkan IPM 1 point saja, kata Midji, butuh kerja keras dan sehebat apapub Kepala Daerah bekerja kalaupun naik paling tinggi 1,5 poin.
“Kita secara nasional ketinggalan 4 point. Artinya, butuh 3 tahun kerja keras untuk menaikan IPM, itupun secara nasional IPM terus meningkat. Kalau Kota Pontianak sudah hampir 78, sementara Kalbar rata-rata 65,” pungkas dia.
Dengan posisi IPM ke-29, kata Midji, bisa dipastikan Pendidikan di Kalbar bermasalah, kesehatan bermasalah dan infrastrukturnya pasti juga bermasalah.
“Karena variabel penentuan IPM itu adalah pendidikan, kesehatan, ekonomi dan infrastruktur,” terang dia.
Faktanya, kata Midji lagi, untuk pendidikan di Kalbar, lamanya usia orang bersekolah di Kalbar ini baru 7,2 tahun atau rata-rata tamat SMP kelas 2. Dan setiap Ujian Nasional, Kalbar ini berada pada rengking 30 – 31 dari 34 Provisi.
“Kalau ini dibiarkan terus, kasihan anak-anak kita yang tahun depan akan berhadapan dengan ketatnya persaingan. Persaingan ke depan itu bukan siapa yang banyak duet, tapi siapa yang otaknya encer (pintar). Karena pertarungannya adalah pertarungan strategi, ide dan konsep, bukan tenaga, bukan betinju, bukan bekelahi, sudah tidak zamannya lagi betinju, bekelahi,” beber dia.
Bicara kesehatan, indeks pembangunan kesehatan masyarakat seluruh kabupaten/kota di Kalbar semuanya berada di urutan 100 ke bawah dari 489 Daerah tingkat II, kecuali Kota Pontianak diurutan ke-22.
“Kalau tidak percaya dengan data yang saya sampaikan, silakan tanya Google,” ucap Midji. Bicara kemiskinan, angka kemiskinan Kalbar paling tinggi di Kalimantan.
Midji mengingatkan kepada partai pengusung, relawan dan simpatisan, jika Midji-Norsan diserang jangan ditanggapi.
“Senyumin saja. Dia mau ngomong apapun tentang saya senyumin saja, supaya Pilkada ini tetap damai,” ingatnya. (KiA)