Ingin Setiap Desa Punya Rumah Baca

WISATA LITERASI. Sutarmidji bersama Najwa Shihab saat launching buku-buku karya pelajar dan guru se Kalbar, melalui Wisata Literasi Nasional, di Pendopo Gubernur Kalbar, Sabtu (7/9) sore. Humas Pemrov Kalbar for RK

“Bagi saya, baca itu bagian dari kehidupan, saya mau turun ke kantor, koran belum datang saja, rasanya ada yang kurang hari itu, karena saya harus mendapatkan berita cepat” Sutarmidji, Gubernur Kalbar

“Setiap anak tidak ada yang tidak mau membaca, persoalannya hanya pada dia lahir di keluarga yang suka baca atau tidak” Najwa Shihab, Duta Literasi Indonesia

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Menumbuhkan minat baca (buku) bagi anak kini di tengah serbuan era digital, tentu tak mudah. Perlu kebiasaan, butuh latihan. Minat baca anak bakal tumbuh ditentukan dari lingkungan. Kalau ia hidup di keluarga yang suka membaca, otomatis budaya membaca pun melekat.

Duta Literasi Indonesia, Najwa Shihab, pun mengatakan membaca perlu keterampilan. Harus sering dilatih. Baginya, membaca hampir sama dengan aktivitas berolahraga. Semakin banyak latihan, maka semakin baik.

“Setiap anak tidak ada yang tidak mau membaca, persoalannya hanya pada dia lahir di keluarga yang suka baca atau tidak,” ujarnya saat kegiatan roadshow narasi TV, di Gedung Konferensi Untan, Sabtu (7/9).

Kegiatan narasi TV yang dipandu oleh wanita yang akrab disapa Nana, di kota Khatulistiwa itupun dihadiri ribuan penonton. Sebagian besar peserta adalah mahasiswa.

Usai menggelar roadshow, Nana lanjut ke Wisata Literasi Nasional 2019 yang digelar di Pendopo Gubernur. Acara seremoni itu juga launching 1000 buku karya pelajar dan guru-guru se-Kalimantan Barat. Wisata literasi merupakan program kerjasama antara Forum Indonesia Menulis dan Perpustakaan Nasional Indonesia. Tujuannya, untuk meningkatkan minat baca masyarakat Kalimantan Barat.

Gubernur Sutarmidji mengapresiasi kegiatan itu dimana panitia menggaet duta baca Indonesia, Najwa Sihab. Baginya, peningkatan minat baca masyarakat Kalbar memang harus terus digalakkan. Mesti dibudayakan mulai dari setiap keluarga.

“Saya sejak Wali Kota sudah ada (program) wisata literasi,” tuturnya.

Program wisata literasi dinilainya sebagai salah satu cara untuk mendorong anak-anak muda mengenal literasi, sekaligus menumbuhkan minat membaca.

“Bagi saya, baca itu bagian dari kehidupan, saya mau turun ke kantor, koran belum datang saja, rasanya ada yang kurang hari itu, karena saya harus mendapatkan berita cepat,” tutur Midji, karib Sutarmidji disapa, buka rahasia.

Karena itu, jika membaca sudah menjadi kebiasaan, maka style kehidupan pun akan mudah menyesuaikan dengan perkembangan dan tuntuan zaman. Untuk menjadi seorang pemimpin, mesti berwawasan luas. Wawasan itu hanya bisa didapat dengan rajin membaca.

“Saya sarjana hukum, tapi saya tidak akan kalah ketika bicara soal teknik, bicara politik, bicara tentang hukum, bicara ekonomi. Semua itu bisa saya lakukan karena banyak membaca,” paparnya.

Menurutnya, cepat kerjanya otak tergantung latihannya. Dengan banyaknya literasi, maka cara berpikir pun akan semakin cerdas dan fresh.

Untuk mendorong semangat minat baca di Kalbar, Midji pun bakal membuat program khusus. Yang terintegrasi lewat program desa mandiri. Ia menginginkan, setiap desa punya satu perpustakaan.

“Kita buat Balai Desa, Posyandu dan tempat publik ada rumah baca. Nah, kita lengkapi literaturnya. Biar anak-anak bisa membaca,” pungkasnya.

 

Laporan: Abdul Halikurrahman

Editor: Mohamad iQbaL