Infrastruktur Jalan Hambat Pertumbuhan Ekonomi

RPJMD Bengkayang Tahun 2016-2021

JALAN HANCUR. Inilah kondisi jalan di wilayah Bengkayang, kabupaten yang berbatasan langsung dengan Malaysia. KURNADI

eQuator.co.id – Bengkayang-RK. Infrastruktur jalan masih menjadi hambatan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Bengkayang, kabupaten yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Diakui Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot, M.Pd, beberapa desa di wilayah kerjanya belum memiliki akses jalan menuju ke kota kecamatan. Warga masih mengandalkan sungai sebagai sarana utama transportasi. Kemudian terdapat tiga ibukota kecamatan yang memiliki aksesibilitas rendah ke ibu kota kabupaten. Itu karena kondisi jalan sangat tidak layak. “Wilayah itu meliputi Kecamatan Lembah Bawang, Suti Semarang dan Siding,” ungkap Gidot saat penyampaian Recana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bengkayang di Hotel Lala Golden, Senin (8/8).
Bupati dua periode ini mengatakan, infrastruktur jalan masih menjadi program prioritasnya lima tahun kedepan. Begitu juga pembangunan sektor pendidikan. Karena memberikan kontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Pemkab Bengkayang perlu memberikan perhatian khusus di bidang pendidikan, agar setiap warga memiliki hak sama dalam mendapatkan akses pendidikan,” ujar Gidot.

Kabupaten Bengkayang sangat luas dengan pemukiman yang tersebar hampir di seluruh wilayah. Tentunya menjadi tantangan Pemkab dalam hal aksesibilitas. Selain itu arus lalu-lintas barang dan jasa serta masyarakat sangat terbatas, jika tingkat aksesibilitas rendah. Pelayanan kebutuhan dasar masyarakat berupa pendidikan dan kesehatan yang disediakan Pemkab, juga akan kurang efektif.
“Pada 2017 mendatang, program prioritas kita, fokus utamanya pada standar dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, meningkatkan status RSUD Bengkayang darinTipe D ke tipe C dengan kegiatan berupa pembangunan fisik, pengadaan Alkes serta tenaga medis, baik kualitas maupun kuantitasnya,” katanya.
Kemudian pada 2018 mendatang, prioritas Pemkab meningkatkan aksesibilitas ke seluruh kota kecamatan pada kabupaten. Kemudian peningkatan ruas jalan dan jembatan di Kecamatan Siding, Lembah Bawang dan Suti Semarang. Tahun 2019 prioritas pembangunan infrastruktur perhubungan juga dibenahi. Terminal di kecamatan menjadi tipe C, pembangunan fasilitas perhubungan berupa bangunan dan peralatan untuk uji kir juga diperhatikan.
“Selanjutnya pada tahun 2020, prioritas memperkuat ketahanan pangan melalui peningkatan angka produksi padi dan jagung. Program ekstensifikasi berupa penambahan luas tanam dan luas panen, serta program intensifikasi berupa penambahan dan perbaikan irigasi serta pengadaan benih unggul padi,” ungkap Gidot.
Diakhir jabatannya 2021 nanti, Gidot memprioritaskan dan mengoptimalkan reformasi birokrasi melalui Reformasi aparatur pemerintah daerah. Kemudian program peningkatan fasilitas perkantoran melalui penataan perkantoran satu atap. “Kita juga meningkatkan iklim usaha melalui program pembuatan fasilitas dasar di beberapa kecamatan,” tegasnya.

 

Laporan: Kurnadi

Editor: Hamka Saptono