eQuator.co.id – Pontianak-RK. Sempat menjalani perawatan intensif RS Anugerah Bunda Khatulistiwa (ABK) Pontianak, sebelum menjalani perawatan di RSUD dr. Soedarso selama lima hari, Fikri Haryadi menghembuskan nafas terakhirnya, Senin (3/9) pukul 15.00. Ia sebelumnya diduga terkena pneumonia akibat kabut asap, didiagnosa menderita sepsis berat.
Ditemui Rakyat Kalbar, Agustinah, ibunda Fikri, hanya bisa berkomentar pendek. Sembari terus menangis.
“Saya udah ikhlas dengan ini, saya juga ucapkan terima kasih pada pihak RS Soedarso, serta masyarakat yang sudah berkenan membantu,” ucapnya.
Salah seorang ahli medis yang merawat Fikri mengatakan bahwa dokter sudah berusaha keras. Namun takdir berkata lain.
“Kami sudah semaksimal mungkin, kami turut berbela sungkawa atas meninggalnya Fikri dan memohon maaf bila selama penanganan kami ada salah,” tutur dokter yang enggan namanya disebut itu.
Senada, Branch Manager Rumah Zakat Kalbar, Asrul Putra. Relawan yang terus mendampingi Fikri selama pengobatan itu juga mengucap terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
“Baik donatur yang telah menyisihkan dananya, pegiat media sosial dan media massa yang sudah menyebarkan informasi mengenai Fikri, semoga Allah membalas amal budi baik Saudara sekalian,” tutur Asrul.
Biaya administrasi selama perawatan, ia menyatakan sudah dilunasi. Berkat dana dari para donatur.
“Sudah lunas berkat donasi yang diperuntukkan khusus untuk Fikri,” pungkasnya.
Laporan: Bangun Subekti
Editor: Mohamad iQbaL
